Jakarta, Aktual.com – Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh November, Profesor Mukhtasor mengapresiasi kinerja DPR terkait dengan draft Rancangan Undang-undang Energi Baru Terbarukan (RUU EBT).
Walaupun mendapatkan apresiasi darinya, ia tetap berharap agar RUU EBT ini tidak memiliki nasib yang sama seperti RUU Migas.
“Saya mengucapkan apresiasi kepada kawan-kawan di DPR, tetapi saya berharap RUU EBT ini jangan sampai bernasib seperti RUU Migas,” ucapnya saat menghadiri diskusi yang berjudul ‘Regulasi EBT, untuk siapa?’ pada Sabtu, (4/9) pagi.
Selanjutnya, Prof Mukhtasor mengatakan bahwa RUU EBT ini jangan sampai melanggar UUD 1945 dan juga jangan hanya fokus terhadap pengaturan bisnisnya saja.
“Artinya, DPR dan pemerintah berhati-hati jangan melanggar UUD 1945, betul-betul jangan dilupakan dan diabaikan, Dan jangan sampai RUU EBT ini hanya mengatur bisnisnya saja,” kata guru besar ITS ini.
Kemudian, untuk mengatasi hal tersebut ia menyarankan agar RUU ini disinkronkan dengan Undang-undang sebelumnya.
“Gunakan kesempatan sekarang ini untuk membangun EBT, sinkronkan dengan UU yang ada seperti UU No. 30 tahun 2007 tentang energi,” kata Prof Mukhtasor.
(Rizky Zulkarnain)
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra