Jakarta, Aktual.com – Pembahasan RUU Pertembakauan sejak 2006 silam sepertinya saat ini mulai digolkan. Pasalnya, Badan Legislasi (Baleg) DPR sepertinya semakin dekat untuk meloloskan RUU ini.
Untuk itu, banyak pihak menyorot agar RUU ini jangan digolkan, karena selain disinyalir akan menguntungkan industri tembakau atau rokok, justru secara kesehatan akan lebih membahayakan generasi yang akan datang.
“Waktu kita sangat dekat. Karena dikhawatirkan RUU Pertembakauan sebagai RUU inisiatif DPR RI ini, di Sidang Paripurna, Selasa (28/6) besok akan diloloskan,” ujar Ketua Komisi Nasional Pengendalian Tembakah (KNPT), Prijo Sidjipratomo, dalam diskusi RUU Pertembakuan di Jakarta, Minggu (26/6).
Menurut dia, secara substansi, RUU Pertembakauan semestinya dihentikan pembahasannya karena mengancam prmbangunan berkelanjutan Indonesia di berbagai sektor.
“Saya rasa upaya untuk meloloskan RUU ini bertentangan dengan rekomendasi Pak Presiden Jokowi (Joko Widodo) dalam pengendakian tembakau. Yaitu, menekan impor, menaikkan cukai tembakau, dam mempersenpit ruang bagi perokok,” jelas Prijo.
Sementara secara bisnis, jika RUU ini digolkan, juga tidak akan melindungi petani tembakau karena peta jalan produksi tembakau diarahkan untuk mendorong penggunaan mesin (mekanisasi).
“Sehingga akan berdampak negatif bagi petani dan buruh. Apalagi pertanian tembakau di Indonesia hingga saat ini didominasi impor dari negara lain,” tandas dia.
Lebih jauh dia menegaskan, saat ini semua pihak tengah menyelematkan generasi muda sebagai investasi jangka panjang bangsa.
“Kalau pihak Senayan tetap bersikukuh mau mengesahkan RUU Pertembakauan, artinya mendesak kita semua harus bergerak bersama. Kita harus waspada, karena seakan Baleg ini sedang kejar tayang berusaha meloloskan RUU ini. Meski melanggar banyak aturan,” pungkas dia.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid