Menteri luar negeri Uganda, Okello Oryem, menyampaikan pesan serupa.
“Tidak ada kesepakatan tertulis atau kesepakatan dalam bentuk apa pun antara pemerintah Uganda dan pemerintah Israel untuk menerima pengungsi-pengungsi dari Israel,” kata Oryem kepada Reuters.
Sebagian besar migran yang ada di Israel adalah mereka yang datang dari Eritrea dan Sudan. Banyak di antara para pendatang itu yang mengatakan bahwa mereka meninggalkan negaranya untuk menyelamatkan diri dari perang dan penyiksaan serta kesulitan ekonomi. Namun, Israel memperlakukan mereka sebagai pendatang bermotif ekonomi.
Kelompok-kelompok pembela HAM telah menuduh bahwa gerak lambat Israel dalam memproses permintaan suaka yang diajukan oleh para pendatang dari Afrika merupakan bagian dari kebijakan serta penolakan terhadap permintaan yang sah dalam upaya mendapatkan status suaka.[ant]
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Andy Abdul Hamid