Jakarta, Aktual.Com- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sosok alm KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah sosok yang mampu meredakan tensi, dirinya pun mengibaratkan sosok Gus Dur seperti Mukidi.
“Mengenang Gus Dur ibarat merindukan Mukidi. Mohon maaf, maksudnya bukan menyetarakan Gus Dur dengan Mukidi, tapi dalam situasi seperti saat ini ketika banyak orang lagi banyak sensi dan emosi kita perlu sesuatu yang mampu menurunkan tensi,” ucap Lukman di acara Haul ke-7 Gus Dur di Jalan Warung Sila, Kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (23/12/2016).
Gus Dur tambah Lukman adalah tokoh teladan dalam kebesaran jiwa dan kebesaran agama Indonesia.
“Kita masih saat ingat saat Gus Dur masih berkonflik dengan Kiai As’ad Syamsul Arifin Situbondo. Di media massa, Gus Dur kencang memaparkan argumentasi, tetapi di dunia nyata beliau rajin bersilaturahmi ke Kiai As’ad dan kiai lain yang berpikiran berseberangan,” kata Lukman.
Bagi Lukman, memahami sosok Gus Dur ibarat membaca informasi di media sosial.
Menurut dia, memahami Gus Dur ibarat mengonsumsi informasi dari media sosial, jika ditelan bulat-bulat tanpa dikunyah.
“Info itu bisa membuat kita tersedak bahkan muntah-muntah. Kita perlu cermat, mengecek kembali sumbernya, musti tahan emosi dan terakhir jangan nyinyir sampai semua hal dimusuhi. Begitulah kita menghadapi Gus Dur,” kata Lukman.
Terkait Haul ke-7 Gus Dur, Lukman pun mengingat satu pesan Gus Dur tentang tahlil dan ziarah ke makam.
Gus Dur kata dia pernah bilang “lebih baik sowan ke orang mati karena mereka tidak mungkin menipu, beda dengan orang yang masih hidup”.
“Jawaban ini benar-benar mak jleb, tetapi mengandung pesan yang kuat bahwa tokoh yang sudah almarhum perlu kita ingat sebagai contoh agar dapat menjadi teladan atau bahan evaluasi, ” tutup Lukman.
Artikel ini ditulis oleh:
Bawaan Situs

















