Jakarta, Aktual.com –  Digital Pesantren (Kodipest) menggelar acara syukuran peluncuran aplikasi yang kini telah bisa diunduh di playstore serta ios. Syukuran ini digelar di Restoran Pondok Kemangi, Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (17/9).

Sejumlah tokoh pun turut hadir dalam syukuran tersebut seperti Dewan Pengarah Kodipest yang juga Anggota DPR RI KH Maman Imanulhaq, Wakil Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin, Founder Rumah Perubahan Prof. Rhenald Kasali, Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat Kementerian PPPA Indra Gunawan.

Juga hadir Ketua Umum Perhimpunan INTI Teddy Sugianto, Ketua Umum Indonesia Diaspora Network China Prof. Yenni Thamrin, Ketua Umum Idepreneurs Wibi Setiyofen serta pengusaha sawit Rudy Abraham.

Acara juga diramaikan oleh kehadiran santri-santri dari Pondok Pesantren Khusus Yatim As-Syafi’iyah, Pondok Gede.

Pendiri Kodipest Loretta Thamrin pada kesempatan itu mengingat kembali masa-masa penuh peluh dan perjuangan saat ia dan Kiai Maman mulai membangun aplikasi digital itu sedari awal.

Tidak mudah katanya untuk mewujudkan gagasan besar membangun Kodipest sebagai ekosistem aplikasi digital video pesantren satu-satunya yang ada di Indonesia. Apalagi dalam upayanya mengonsolidasikan kapiltal serta SDM untuk turut andil membesarkan aplikasi ini.

Ke depannya, harapan Loretta,
keberadaan Kodipest ini dapat mengurangi informasi hoax yang kini begitu masif disebarkan di berbagai platform media untuk memecah belah bangsa dan agama.

Kodipest juga, kata Loretta, diharap menjadi wadah dakwah kekinian melalui media digital tanpa mengesampingkan prinsip pesantren sebagai pembentukan moral bangsa serta mencetak pemuda berkarakter dari segi agama maupun ilmu pengetahuan secara berkelanjutan. Semua ini dapat teralisir karena ada dukungan penuh dari tokoh-tokoh, organisasi masyarakat yang memperjuangkan nilai-nilai kebangsaan, khususnya Perhimpunan INTI, dan kita berkolaborasi dengan rumah produksi berprinsip kebaikan seperti Tawaf TV dan Salaam Indonesia.

Sementara itu, Kiai Maman pada kesempatan itu pula mengungkapkan, pembuatan aplikasi konten digital yang diisi oleh dakwah ahlul sunnah ini sebetulnya sudah lama sekali dicetuskannya. Cikal bakal pembentukan Kodipest adalah saat dirinya menerima amanah dari Gus Dur untuk membuat dokumentasi fatwa dan canda saat Presiden ke-4 itu masih hidup.

Lanjut Kiai Maman menuturkan, Amanah itulah yang mendorongnya untuk membangun platform digital baru sebagai media dakwah para santri.

“Saat ini media sosial diisi oleh berita bohong yang memecah belah bangsa kita. Kodipest hadir sebagai mata air menjernihkan keruhnya ruang sosial media yang diisi oleh hoax dan fitnah,” kata Kiai Maman menambahkan.

Apresiasi pun diberikan oleh Sultan Baktiar Najamudin, Wakil Ketua DPD RI itu menyebut Kodipest adalah implementasi dari ide dan gagasan tentang pentingnya digitalisasi dakwah yang dapat menjangkau banyak kalangan. Ide pembuatan Kodipest adalah pemikiran cemerlang yang mampu direalisasikan oleh Kiai Maman dan Loretta.

Sementara itu Indra Gunawan punya harapan bahwa Kodipest mampu berperan dalam meminimalisir kekerasan terhadap anak-anak, tidak hanya di sekolah saja, namun ruang digital juga telah disesaki oleh bullying yang menyasar anak-anak.

“Untuk itulah, tegasnya, Kodipest harus hadir untuk mengedukasi sekaligus sebagai wahana kreatifitas anak-anak khususnya kalangan santri,” imbuhnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Nurman Abdul Rahman