Presiden Joko Widodo (kedua kanan didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kiri), KSAL Laksamana TNI Ade Supandi (kanan), Komandan Korps Marinir TNI Mayjen TNI (Mar) R.M. Trusono (kiri), Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksamana (tengah) memberikan pengarahan kepada pasukan Marinir di Lapangan Utama Markas Korps Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (11/11). Presiden menegaskan loyalitas Korps Marinir TNI Angkatan Laut kepada negara dan rakyat, setia pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika sudah tak perlu diragukan lagi. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/aww/16.

Jakarta, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Jakarta, Rahmat Bagja mengatakan bahwa safari yang dilakukan Presiden Jokowi ke aparat keamanan yakni TNI dan Polri bentuk penegasan dukungan kepada dirinya.

“Sepertinya Pak Jokowi ingin menegaskan kembali dukungan TNI dan Polri terhadap dirinya,” kata Bagja, saat dihubungi, di Jakarta, Sabtu (12/11).

Namun demikian, sambung Bagja, safari presiden juga bisa dilihat sebagai bentuk kekhawatiran kepala negara atas dugaan cipta kondisi kericuhan yang akan terjadi di dalam negeri.

“Sehingga, kunjungn tersebut memberikan kesan bahwa yang ingin membuat kericuhan terhadap Pak Jokowi untuk berhati hati karena sebagai presiden kapan pun dapat memberikan perintah kepada TNI dan Polri untuk kepentingan presiden,” pungkas dia.

Laporan: Novrizal Sikumbang

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby