Erbil, Aktual– Tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Irak, dan sudah habis masa kontraknya, sebaiknya segera pulang ke Tanah Air. Jangan berlama-lama di Irak. Demikian ditegaskan oleh Dubes RI untuk Irak, Safzen Noerdin, dalam sambutannya di acara peringatan 70 tahun Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, yang diadakan pada Sabtu (7/11), di Ashty Hall, Sat Matri, kota Erbil, Kurdistan, Irak utara.

Demikian dilaporkan oleh wartawan www.Aktual.com, Satrio Arismunandar, langsung dari Erbil, Minggu (8/11). Peringatan HUT RI itu sendiri dipimpin oleh Safzen Noerdin, dan dihadiri Atase Pertahanan RI untuk Iran dan Irak, Kolonel TNI Sarwono. Lebih dari 200 undangan hadir di acara itu. Selain dihadiri sekitar 14 pejabat pemerintahan Kurdi setempat, mayoritas hadirin adalah warga negara Indonesia yang bekerja di wilayah Kurdistan, yakni dari kota Erbil, Sulaimaniya, Dohuk, dan Halabja.

“Belum semua keinginan warga Indonesia di sini bisa saya penuhi, yakni soal perpanjangan paspor. Hal ini karena sebagai Duta Besar, ada aturan-aturan yang tidak bisa saya langkahi,” lanjut Safzen, yang sudah beberapa kali mengunjungi para pekerja Indonesia di daerah Kurdistan. Di acara ini hadir tiga TKI yang bekerja di perusahaan Korea, SsangYong, yang mendapat proyek pembangunan sarana air minum di Erbil. Banyak TKI lain di SsangYong tak bisa hadir karena Sabtu adalah hari kerja, bukan hari libur di perusahaan itu.

Acara ini sekaligus juga menjadi momen perpisahan bagi Safzen. “Saya pamit kepada seluruh warga Indonesia di sini, karena masa tugas saya akan berakhir dan akan ditunjuk penggantinya dalam 1-2 bulan mendatang,” ujar Safzen dalam sambutannya di acara HJUT RI. Safzen adalah putra Aceh yang pensiunan Letjen TNI Marinir dan mantan Komandan Korps Marinir.

Safzen mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan seluruh warga Indonesia, juga kepada jajaran pemerintahan Kurdi setempat, sehingga tugas-tugasnya selaku Dubes RI dapat terselenggara dengan baik. Banyak urusan yang terkait dengan TKI di Kurdistan, dan diperkirakan ada sekitar 1.000 warga Indonesia tinggal di wilayah ini.

Pada acara itu, Dubes Safzen mendapat penghargaan khusus dari Universitas Salahaddin –Erbil, atas kerjasamanya dalam pengeluaran visa. Hal ini memudahkan keberangkatan para profesor universitas tersebut ke Konferensi Ilmiah ICOWOBas yang berlangsung pada 16-17 Oktober 2015 di Universitas Airlangga, Surabaya. Penghargaan diberikan langsung oleh Presiden Universitas Salahaddin, Assistant Prof. Dr. Ahmed Anwar Dezaye.

Selain Safzen, Kolonel Sarwono juga akan segera diganti sebagai Atase Pertahanan. Penggantinya bahkan sudah datang di KBRI Teheran, Iran, sehingga dalam sepekan ke depan Sarwono sudah akan pulang ke Indonesia. “Sebagai prajurit, saya siap,” ujar Sarwono, yang berkeinginan jadi petani jika sudah pensiun nanti. ***

Artikel ini ditulis oleh: