Jakarta, Aktual.com– Dalam suatu peperangan, biasanya kita hanya mendengar laki-laki saja yang berperang. Akan tetapi, pada peperangan Uhud di zaman Nabi Muhammad SAW diikuti juga oleh seorang sahabat perempuan bernama Nusaibah binti Ka’ab.
Nusaibah binti Ka’ab adalah seorang perempuan yang tangguh dan pemberani. Ia menjadi lambing keberanian yang abadi. Keberanian dan ketangguhannya tergambar saat perang uhud.
Pada saat itu, Rasulullah SAW tengah berdiri di puncak Uhud dan pada saat itu juga musuh-musuh mendekati Rasulullah SAW untuk menyerang beliau. Nusaibah binti Ka’ab yang melihat Rasulullah terkepung mencoba melindungi beliau dengan mengibas-ngibaskan pedangnya untuk menghalau anak panah.
Nusaibah yang sangat berani tersebut melindungi Rasulullah SAW seakan-akan sudah tidak melihat dan tidak memperdulikan keselamatan dirinya lagi. Meskipun pada saat itu, sekujur tubuhnya mengalami luka-luka.
Ketika melihat Nusaibah yang terluka. Rasulullah SAW kemudian bersabda, “Wahai Abdullah (Putra Nusaibah), balutlah luka ibumu itu,” kemudian beliau juga berdoa untuk Nusaibah dan Anaknya, “Ya Allah, jadikanlah Nusaibah dan anaknya sebagai sahabatku di dalam surga,”
Nusaibah yang sedang fokus berperang mendengar sabda Rasulullah SAW, semangatnya semakin bergejolak dan tidak lagi memperdulikan rasa sakit di tubuhnya akibat luka tersebut dan terus berperang untuk membela agama Allah dan Rasul-Nya, ia kemudian berkata, “Aku telah meninggalkan urusan duniawi,”
Waallahu a’lam
(Rizky Zulkarnain)
Artikel ini ditulis oleh:
Editor: Arie Saputra