Jakarta, Aktual.com – Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia, Fonda Tangguh mengutip pendapat Ibnu Taimiyah “Lebih baik 60 tahun dengan polisi buruk jelek dari pada semalam tanpa polisi”.

Fonda mengamini pendapat ini sekaligus mendukung upaya yang saat ini sedang mengupayakan reformasi dan perbaikan Polri dan mendorong influencer ikut serta dalam perbaikan citra positif Polri.

“Sekarang, gara-gara banyaknya kasus hukum yang melibatkan oknum kepolisian: Duren Tiga, Madih dll, muncul persepsi bahwa semua anggota Polisi pasti bermasalah,” ungkap Fonda dalam acara Dialog Bulanan Sahabat Polisi Indonesia bertajuk influencer dan citra positif Polri, di Jakarta (9/2).

Fonda menegaskan tidak ada sedikitpun atau sekurang-kurangnya mayoritas polisi dari 450 ribu anggota tersebut yang mampu bersikap baik dan profesional seperti Bhayangkara yang diidam-idamkan Jenderal Hoegeng.

Sejalan dengan hal tersebut Influencer dan Selebgram Rekha Lena mengungkapkan pentingnya untuk menggandeng influecer dan penggiat media sosial dari pihak eksternal polri untuk memperbaiki citra positif polri agar pesan yang sampai kepada masyarakat.

“Penggiat media sosial di luar Kepolisian, saya anggap lebih dianggap netral,” ungkap Rekha.

Direktur Eksekutif Indonesia Defense and Security Strategic Forum, Iwan Septiawan mengungkapkan dibutuhkan upaya persuasif suatu institusi atau organisasi dalam penyebaran informasi untuk membentuk citra positif ataupun untuk mencapai tujuan program kerja sebuah institusi termasuk polri.

Dia menambahkan media sosial mempunyai pengaruh yang besar terhadap opini publik. Misalnya bagaimana kekuatan tagar di media sosial PercumaLaporPolisi, mempengaruhi warganet untuk memilih memviralkan masalahnya dari pada mengadu kepada pihak yang wajib.

Kasubbag Medsos AKBP Fauzan Arianto menyadari bahwa kekuatan media sosial sangat mempengaruhi opini publik sehingga Polri saat ini mengupayakan pelayanan pengaduan di media sosial akan langsung ditanggapi.

“Kami berupaya melayani dan merespon pengaduan serta bertindak cepat menyikali isu-isu yang ada di Media sosial,” ungkap Fauzan.

Dia juga menambahkan Polri juga mengadakan Hoegeng Awards sebagai upaya Polri untuk menjaring dan mempublikasikan bahwa masih banyak polisi baik.

Artikel ini ditulis oleh:

Nurman Abdul Rahman