Jakarta, Aktual.com — Harga minyak naik lebih lanjut di perdagangan Asia, Jumat (10/7), setelah penurunan tajam baru-baru ini, terangkat oleh pemulihan saham Tiongkok karena pemerintah meningkatkan langkah-langkah untuk mendukung pasar.

“Rebound”, setelah penurunan tajam 30 persen pada harga saham-saham Tiongkok, mengurangi kekhawatiran kejatuhan yang lebih luas pada ekonomi terbesar kedua dunia dan konsumen energi utama dunia itu, tetapi analis mengatakan masih harus dilihat apakah reli ini akan berkelanjutan.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 55 sen menjadi 53,33 dolar AS per barel dan minyak mentah Brent untuk Agustus naik 62 sen menjadi 59,23 dolar AS per barel di perdagangan sore.

Kedua kontrak berakhir lebih tinggi pada Kamis.

“Ada beberapa tanda-tanda bahwa investor asing lebih optimis tentang upaya-upaya Tiongkok untuk menghentikan kemerosotan saham,” kata Bernard Aw, penyiasat pasar di IG Markets di Singapura.

“Namun, saya merasa jauh harus berhati-hati dan penting untuk mengamati pasar Tiongkok di sesi-sesi mendatang sebelum menyebutnya ‘bottom’ (bagian terbawah),” ia mengatakan dalam sebuah komentar pasar.

“Seperti yang telah kita lihat di masa lalu, ekuitas Tiongkok dapat pulih dalam satu sesi, hanya langsung jatuh kembali ke spiral penurunan hari berikutnya.” Ada juga harapan Yunani yang terlilit utang akan mencapai kesepakatan dengan para kreditornya setelah Athena pada Kamis malam menata rincian rencana dana talangan baru untuk menyelamatkan negara itu dari kehancuran keuangan.

Paket ini melibatkan perbaikan pensiun dan kenaikan pajak untuk imbalan keringanan utang dan pinjaman penyelamatan dari zona euro.

Para pedagang juga mengawasi perundingan di Wina antara kekuatan Barat dan Iran tentang kesepakatan untuk mengekang ambisi nuklir Teheran dan memungkinkan pencabutan sanksi hukuman.

Negosiasi kekuatan global terkemuka berusaha meningkatkan tekanan untuk kesepakatan, namun Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif memukul balik, mengatakan negara-negara Barat di antara yang disebut kelompok P5+1 di sisi lain dari pembicaraan mundur kembali pada komitmen sebelumnya.

Sebuah pencabutan sanksi akan memungkinkan minyak Iran mengalir kembali ke pasar global, menambah kelebihan pasokan dan membantu menekan harga, menurut para analis.

Artikel ini ditulis oleh: