“Serangkaian serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Raja Maha Vajiralongkorn menandatangani undang-undang dasar yang baru”, kata Menteri Pertahanan Thailand, Prawit Wongsuwan.
Aksi para pemberontak selama puluhan tahun di Provinsi Yala, Pattani dan Narathiwat telah menewaskan lebih dari 6.500 jiwa, menurut Kelompok pemantau independen, Deep South Watch.
Pada Senin lalu, sekelompok pemberontak melancarkan ratusan tembakan ke sebuah pos polisi di wilayah Selatan Thailand, melukai setidaknya 30 orang. Aksi itu disebut-sebut sebagai aksi serangan terbesar yang dilancarkan oleh para pemberontak selama beberapa tahun belakangan ini.
Pada Februari, pemerintah Thailand telah membuat sebuah kesepakatan dengan MARA Patani, sebuah kelompok yang menaungi dialog dengan kelompok-kelompok pemberontak di wilayah selatan Thailand, terkait permintaan dibentuknya sebuah zona aman yang meliputi lima wilayah di tiga provinsi selatan Thailand. Kesepakatan itu diduga tidak berlanjut karena hingga saat ini nama-nama wilayah di tiga provinsi tersebut belum diumumkan dan beberapa kelompok menolak kesepakatan itu.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby