Jakarta, Aktual.com – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan aksi pada Selasa (1/9) bukanlah aksi buruh yang pertama dan tidak akan menjadi yang terakhir.
“Hal ini disebabkan ketika aksi-aksi yang dilakukan oleh KSPI, selalu hanya diterima oleh orang-orang yang bukan pengambil keputusan di instansi pemerintah,” kata Said Iqbal di Jakarta, Minggu (30/8).
Hal itu pun terjadi dalam pertemuan dengan sejumlah instansi pemerintahan yang difasilitasi Polda Metro Jaya pada Sabtu (29/8). Iqbal mengatakan dari Kementerian Kesehatan hanya staf hubungan masyarakat yang hadir, bukan pejabat eselon I.
“Karena itu, kami sampaikan agar dalam aksi 1 September mendatang, kami ditemui pejabat eselon I yang bisa mengambil keputusan,” tuturnya.
Iqbal mengatakan meskipun sejumlah pejabat terkait sudah mendengarkan tuntutan buruh pada pertemuan tersebut, tetapi belum ada hal substantif yang bisa diselesaikan. Karena itu, pertemuan tersebut tidak akan membatalkan rencana buruh untuk melakukan aksi pada Selasa (1/9).
Iqbal justru merasa heran dengan sikap kepolisian yang bereaksi dengan pendekatan keamanan dan ketertiban setelah KSPI bersama elemen buruh lainnya mengumumkan akan melakukan aksi.
“Aksi 1 September merupakan lanjutan dari aksi-aksi yang dilakukan sebelumnya. Selama ini, buruh selalu melakukan tiga hal dalam berjuang, yaitu konsep, lobi dan aksi,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: