Yang membedakan, acara di London digelar sebulan penuh, sementara acara di kota-kota lain hanya digelar beberapa kali dalam sebulan.
Berbuka puasa di Tenda Ramadan terbuka bagi semua kalangan baik Muslim maupun non-Muslim, bahkan tak jarang dalam satu malam persentase tamu non-Muslim bisa mencapai sekitar 30 persen.
Mereka duduk lesehan mulai sekitar satu jam sebelum Maghrib hingga satu setengah jam sesudah berbuka puasa. Pengaturan lesehan memungkinkan tamu untuk berbincang akrab sepanjang acara.
Dari pengalaman sejauh ini, tamu non-Muslim banyak bertanya soal apa itu Islam dan mengapa Muslim berpuasa. Soal puasa, yang paling ditanyatakan adalah apakah selama puasa boleh minum dan bagaimana bisa tahan tidak makan dan tidak minum selama 18 hingga 19 jam.
Acara berbuka puasa ini dipuji banyak kalangan karena dinilai tidak hanya sebagai perekat komunitas di London yang sangat beragam tapi juga sebagai medium dakwah Islam. Omar Salha mengatakan hingga 2018 ini Tenda Ramadan telah melayani hampir 9.000 tamu dan menyediakan 60.000 kotak kardus berisi makanan
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid