Nah, dalam pelaksanaan tugas cetak sawah, menurut dia, ditugaskan untuk membantu program cetak sawah. Dalam rapim diputuskan pembiayaanya dari BL BUMN Peduli tahun 2012. Dalam rapat tersebut dimintakan pendapat, informasi adanya dana PKBL yang tidak terserap.
Maka kemudian, menindaklanjuti rapim, saksi mengadakan rapat mengenai penggunaan dana sisa BL. Dalam rapat tersebut menurut saksi di list dana-dana BL (bantuan langsung) dari 8 sektor koordinotor BUMN yang belum terserap. Dari 8 sektor koordinator pengumpulan dana BL dilaporkan,posisinya masih ada uang sisa BL.
“Kemudian uang yang ada di donator masing-masing. Berapa yang ada, masih di donatur. Namun mengenai kapan pindahnya dana BL ke operator cetak sawah, PT SHS saksi tidak mengetahui. Sebelum dilaporkan ke menteri,” jelas Pandu.
Dalam menjalankan tugas cetak sawah, dia selaku Deputi RPS meminta asisten Deputi PKBL, dalam hal ini adalah Upik Rosalina Wasrin untuk membantunya. Karena Upik juga menjadi Ketua Tim BL Peduli tahun 2012, sesuai dengan SK 235 yang dikeluarkan oleh Menteri.
Dia meminta Upik, untuk menyediakan data untuk melakukan analisis dan sebaganya. Upik juga melakukan koordinasi sesuai dengan pekerjaanya. Sebagai ketua tim kerja, semua yang berkaitan dengan penggunaan dana BL pasti dibahas. Termasuk yang sudah ditetapkan BL yang sudah digunakan untuk mencetak sawah.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara