Jakarta, Aktual.com – Mantan Menteri Sekretaris Negara dan Mantan Menteri Hukum dan HAM, Yusril Ihza Mahendra ikut angkat bicara terkait pemberhentian Arcandra Tahar dari jabatan Menteri ESDM yang baru menjabat sekitar 2 minggu karena masalah kewarganegaraan ganda.

Menurut Pakar Hukum Tata Negara ini, sangat memalukan apa yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena telah ceroboh dalam memilih seorang menteri yang telah kehilangan kewarganegaraannya.

“Presiden sampai salah mengangkat menteri yang ternyata telah kehilangan status WNI-nya adalah tindakan yang memalukan. Kapan sih rakyat negeri ini akan sadar bahwa negara seharusnya dipimpin orang yang mengerti ngurusi negara, bukan amatiran melulu? Presiden sampai salah mengangkat menteri yang ternyata telah kehilangan status WNI-nya adalah tindakan yang memalukan,” ujar Yusril dalam kicauan Twitter, Senin (15/8).

Yusril tak hanya mengkritik Presiden yang salah ambil keputusan. Namun para menteri yang juga memberikan penjelasan yang menurutnya bertele-tele, meski kritik dari masyarakat semakin meluas.

“Anehnya, para menteri pembantu Presiden memberikan penjelasan bertele-tele mengenai status kewarganegaraan Archandra Tahar. Tak kurang anehnya adalah penjelasan Menkumham yang seolah-olah tidak mengerti hukum kewarganegaraan RI. Sungguh amatiran mengurus negara,” katanya.

“Presiden Jokowi harusnya bertanya kepada dirinya sendiri apakah beliau mampu mengurus negara ini dengan benar sesuai amanat konstitusi. Jangan biarkan negara ini amburadul, jadi bahan olok-olok dan tertawaan bangsa-bangsa lain. Kita harus punya harga diri,” imbuhnya.

“Urus negara ini dengan benar, jangan bertindak seperti amatiran yang akhirnya memalukan bangsa dan negara,” pungkasnya dalam twit.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan