Jakarta, Aktual.com – Sallyawati Rahardja, juru bayar Beneficial Owner Connaught Pte. Ltd dan PT Mugi Rekso Abadi, memilih bungkam usai menjalani pemeriksaan di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Rabu (8/2).
Wanita paruh baya ini sebetulnya selesai diperiksa pukul 16.00 WIB. Namun, dia sempat menunggu di lobi dan baru keluar markas lembaga antirasuah sekitar pukul 16.35 WIB.
Saat keluar dari dalam Gedung KPK, Sallyawati tak dapat mengelak dari cecaran pertanyaan. Pasalnya, ia diduga kuat jadi pihak yang mengetahui aliran suap eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar.
Meski dicecar berbagai pertanyaan, wanita berambut pendek ini tetap tak bergeming. Ia pun bergegas masuk ke dalam mobil Toyota Camry warna silver bernomor polisi B 2509 SR.
Terkait pemeriksaan Sallyawati juga sudah dikonfirmasi kepada Juru Bicara KPK, Febri Diansyah. Kata dia, yang bersangkutan memang ditanya seputar aliran suap Emirsyah. Tapi ia tidak bisa merinci sejauh mana peranannya.
“Kami tentu menggali informasi (aliran suap) dari saksi. Saksi juga merupakan pihak yang kita mintakan dicegah. Artinya, keterangan saksi dibutuhkan dalam penanganan perkara ini,” ujar Febri saat jumpa pers, di kantornya, Jakarta.
Berdasarkan informasi yang didapat Aktual.com, Sallyawati merupakan pihak yang mengatur pembelian barang untuk Emirsyah. Kuat indikasi, uang yang itu
merupakan bagian dari suap Rolls Royce untuk Emirsyah.
Polanya, uang sekitar 1,8 juta Euro dari Rolls Royce ditransfer masuk ke kas Connaught. Sebagian uang itu kemudian dipakai Sallyawati membeli berbagai properti di Singapura untuk Emirsyah.
Kemudian, ada juga uang yang ditransfer oleh Sallyawati ke PT Mugi Rekso dan salah satu keluarga Emirsyah. Uang yang sudah masuk ke PT Mugi Rekso selanjutkan juga dipakai oleh Sallyawati membeli properti di Indonesia untuk Emirsyah.
Informasi ini juga dikonfimrasi ke pihak KPK. Namun lagi-lagi, Jubir KPK belum bisa membenarkan informasi tersebut.
“Kami belum bisa sampaikan secara rinci,” singkat Febri.
Seperti diketahui, Emirsyah selaku Dirut PT Garuda Indonesia, diduga menerima suap dari Rolls Royce yang nilainya mencapai 4 juta dolar Amerika Serikat. Suap tersebut berkaitan dengan pembelian mesih pesawat Airbus buatan Rolls Royce oleh PT Garuda Indonesia.
Nah, yang bertindak sebagai perantara kesepakatan pembelian mesin pesawat itu ialah Beneficial Owner Connaugt Pte. Ltd, Soetikno Soedarjo. Dugaan KPK, komitmen suap antara Rolls Royce dengan Emirsyah diperantarai oleh Soetikno.
Laporan: M Zhacky Kusumo
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby