Jakarta, Aktual.com – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan pembangunan proyek infrastruktur pada era Presiden Joko Widodo per kilometer lebih mahal dibandingkan negara-negara lain. Proyek infrastruktur yang dimaksud Prabowo yaitu jalan tol, light rail transit (LRT), dan kereta api.
“Yang dilaksanakan di Vietnam, Thailand, di Malaysia, di Maroko, semua itu dua kali lebih efisien, dua kali lebih murah, rata-rata dari Indonesia,” kata Prabowo saat debat kedua Pilpres di Hotel Sultan, Minggu (17/2).
Kemudian kata dia, pembangunan infrastruktur seharusnya dapat menambah kekuatan perekonomian nasional. Berdasarkan laporan Bank Dunia, pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah justru belum memberikan dampak.
“Kalau kita lihat sekarang dalam laporan-laporan Bank Dunia yang terakhir-terakhir, justru mengatakan bahwa hampir tidak kelihatan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi secara real pembangunan infrastruktur yang dianggap tidak efisien dan tidak sesuai dengan proses-proses yang tertib,” tegas Prabowo.
Menanggapi tudingan tersebut, Jokowi mengklaim perencanan infrastuktur yang dia bangun sudah dimulai sejak lama.
Jokowi menggarisbawahi, memindahkan budaya masyarakat yang menggantungkan diri untuk menggunakan transportasi umum membutuhkan waktu.
“Memindahkan budaya yang senang naik mobil sendiri kemudian masuk transsportasi massa, yang saya pelajari di negara lain butuh 10-20 tahun,” kata Jokowi membantah.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan