Jakarta, Aktual.com – Banyaknya tenaga kerja dari luar Jakarta bahkan asing membuat lapangan pekerjaan di Ibu Kota semakin ketat. Bahkan dengan adanya kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), belakangan semakin banyak tenaga kerja di Jakarta.

Hal itu membuat sejumlah warga menjadi khawatir. Salah satunya adalah Ida, warga Kampung Rawa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Perempuan paruh baya itu dari ke hari dalam mencari kesempatan untuk bekerja semakin sempit.

“Tenaga asing ke sini tidak perlu Bahasa Indonesia. Tapi pekerja Indonesia perlu belajar banyak bahasa. Itu tidak adil,” kata dia, Rabu (2/11).

Ida menyampaikan uneg-unegnya itu kepada Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kunjungannya ke Kampung Rawa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Anies mengamini apa yang menjadi keluhan Ida.

Dimana belakangan lapangan pekerjaan di Jakarta semakin sulit, tidak hanya dipenuhi oleh tenaga kerja asing tetapi juga dari luar Jakarta. Untuk itu, dia mengimbau agar para perusahaan swasta menggunakan tenaga kerja asal Jakarta.

“Sehingga nanti akan lebih banyak menyerap tenaga kerja,” ucap Anies.

Anies juga mengimbau perusahaan di Ibu Kota menggunakan tenaga kerja dari Jakarta. Ke depan, ia bertekad menyasar para pengangguran untuk kemudian diberikan pelatihan dengan melibatkan pihak swasta.

Meski ditekankan Anies bekerja saja tidak cukup. Untuk itu, perlu meningkatkan jiwa wirausaha. Ia mencatat setidaknya ada 200 ribu wirausaha yang akan diberdayakan.

“Tidak hanya diberi bantuan modal. Tapi juga akan kami sambungkan ke pasar,” katanya.[Soemitro]

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid