Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai kedatangan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI ke KPK akan bermakna untuk mendapatkan secara utuh pandangan langsung dari Ketua DPR RI Setya Novanto. Sehingga, mahkamah tidak hanya melihat dari sisi hukumnya saja, melainkan melihat dari etika juga.
“Pertemuan itu tentu akan bermakna untuk mengetahui pandangan dari Pak Setya Novanto tentang apa yang dia hadapi dan MKD perlu mendalami soal-soal lainnya, sebab MKD adalah lembaga yang melihat persoalan tidak hanya dari perspektif hukum yang belum selesai, tapi juga perspektif etika,” kata Fahri saat dihubungi, di Jakarta, Kamis (30/11).
“Misalnya apakah Setya Novanto mendapatkan tekanan dan negosiasi oleh elite politik atau penegak hukum tertentu, sebaiknya itu didalami juga, sebab kasus ini sangat kental politiknya,” tegasnya.
Ia beralasan, sangat kuatnya aroma politik ketimbang penanganan kasus secara hukum, lantaran konstruksinya lemah dan sudah terbukti dibebaskannya oleh pengadilan Praperadilan, beberapa waktu lalu.
“Kalau secara hukum, sekali lagi saya melihatnya engga terlalu kuat karena konstruksinya lemah dan sudah terbukti dibebaskan oleh praperadilan yang lalu. Kemungkinan akan bebas di praperadilan yang akan datang, nuansa politiknya justru harus terungkap,” sebut dia.
“MKD dalam hal ini harus mengungkap motif politik di balik kasus ini,” pungkasnya.
(reporter: Novrizal)
Artikel ini ditulis oleh:
Novrizal Sikumbang
Eka