Jakarta, Aktual.com — Aksi mahasiswa didepan luar gedung DPR/MPR mengundang perhatian Wakil Ketua DPR Fahri hamzah. Fahri langsung mendatangi massa mahasiswa untuk mendengar langsung aspirasi mereka.

Menurut Fahri, pemerintahan saat ini berbeda dengan saat dirinya melakukan aksi unjuk rasa saat reformasi di tahun ’98. Saat itu pemimpin pemerintahan dinilai kejam sehingga mahasiswa melakukan perlawanan melalui unjuk rasa (Baca: Kecewa 1 Tahun Jokowi-JK, Mahasiswa Tuntut DPR Gelar Sidang Istimewa).

“Saya sebagai anggota gerakan mahasiswa pada waktu itu, (pemimpin) kejam. Sekarang bukan kejam, tapi lemah,” kata Fahri di hadapan mahasiswa, di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/10).

Ditambahkan, masalah yang dihadapi saat ini begitu rumit dan pihak penguasa tidak memadai untuk mengambil aspirasi mahasiswa. “maka mahasiswa yang ambil alih,” ucapnya.

Sebelumnya, ratusan mahasiswa menuntut DPR/MPR menggelar Sidang Istimewa untuk menurunkan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dinilai tak bekerja dengan baik selama 1 tahun memerintah.

Salah seorang orator menyatakan bahwa pihaknya secara konsisten mengawal pemerintahan Jokowi-JK yang sudah berjalan selama 1 tahun. Namun, selama 1 tahun ini kebijakan pemerintah Jokowi-JK dirasa tidak berpihak pada rakyat dan merusak aturan yang ada.

“Anggota DPR didorong untuk (gelar) Sidang Istimewa untuk evaluasi pemerintahan Jokowi-JK,” kata orator, didepan Gedung DPR, Selasa (20/10).

Aksi unjuk rasa mahasiswa didepan gedung DPR sempat ricuh karena massa mahasiswa memaksa masuk ke dalam gedung DPR.

Mereka juga memaksa masuk gedung DPR/MPR dengan melempar batu dan berbagai benda lain ke dalam pelataran gedung yang dijaga barisan aparat keamanan.

Aksi ini dilakukan dalam rangka satu tahun pemerintahan Jokowi-JK yang dinilai mengecewakan.

Artikel ini ditulis oleh: