Jakarta, Aktual.co — Buruknya kualitas film memang menjadi penyebab minimnya minat penonton film nasional. Nah, dalam rangka meningkatkan kualitas film nasional dan jumlah penonton film nasional. Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI) Kemala Atmodjo sependapat jika gedung bioskop melakukan seleksi sendiri pada film yang akan diputar di bioskop Tanah Air nantinya.
Lebih lanjut, Kemala mengatakan kewenangan itu, jelas menjadi kewenangan gedung. Kalau bioskop menganggap suatu film layak, maka bisa ditayangkan, tetapi kalau tidak, bioskop berhak untuk menolak.
“Ini analog dengan toko buku yang berhak menolak buku-buku yang dianggap jelek,” kata Kemala saat ditemui di acara diskusi “Meningkatkan Jumlah Penonton Bioskop, saat ditemui di Hotel Millenium Jakarta.
Sementara itu, jelang memasuki hari perfilman Nasional (HPN) yang jatuh pada 30 Maret 2015 mendatang. Ody Mulya Hidayat menerangkan, tak lepas dari banyaknya film nasional yang berkualitas rendah. Kondisi tersebut, sangat mengganggu dan sangat berpengaruh terhadap film-film nasional saat ini.
“Jumlah penonton bisa tambah drop bila tidak diseleksi,” kata Ody yang juga Ketua Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI)
“Jadi, silakan bioskop sendiri yang menyeleksi dan mengatur, sesuai dengan kebijakan yang dimiliki bioskop. Dan Saya sangat setuju dengan dibuat satu screening itu. Saya sangat setuju sekali,” kata Ody, ” jelas Ody.
Bahkan, menyambut hari “Perfilman Nasional” di tahun 2015 ini, secara langsung melalui diskusi ini baik praktisi film maupun pelaku perfilman Tanah Air, ingin mengajak sekaligus mengingatkan masyarakat agar kiranya lebih mencintai film Indonesia ketimbang film impor.
Artikel ini ditulis oleh:

















