Jakarta, Aktual.com — Bank Indonesia mengoperasikan kas keliling di wilayah perbatasan Provinsi Sulawesi Utara dengan Filipina untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai guna menghadapi Lebaran 2015.

“Kami berusaha lebih mendekatkan diri kepada masyarakat hingga pelosok desa di Sulut, agar kebutuhan akan dana tunai bisa terpenuhi dalam menghadapi hari raya Lebaran,” kata Kepala Unit Distribusi Uang BI Perwakilan Sulut Ayub Pelita Hati di Manado, Kamis (2/7).

Ia mengatakan di setiap pelabuhan di tiga kabupaten perbatasan dengan Filipina, yakni Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud, pasti BI melakukan pembukaan loket. “Dalam kas keliling tersebut kami melakukan penukaran uang receh dan uang baru,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan sosialisasi tentang keaslian uang rupiah. Dia menjelaskan tentang pentingnya sosialisasi itu agar masyarakat semakin paham dan tidak mudah tertipu dengan uang palsu.

“Kami terus melakukan sosialisasi keaslian rupiah baik di 15 kabupaten dan kota di Sulut yang sudah terjadwal, dan di sejumlah pasar tradisional, swalayan, maupun di perumahan padat penduduk,” kata Ayub.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulut rutin melaksanakan desiminasi kebanksentralan dan sosialisasi ciri uang rupiah.

Dia menjelaskan ciri-ciri keaslian uang rupiah bisa dilihat melalui bahan yang digunakan, desain dan ukuran, serta teknik cetak.

Selain itu, katanya, untuk mengenali uang bisa dilakukan dengan cara dilihat dari warna, benang pengaman, optical variable ink (OVI), cetak pelangi (rainbow printing). Cara lainnya dengan diterawang karena pada setiap uang terdapat tanda air (watermark), yaitu suatu gambar tertentu yang akan terlibat bila diterawangkan ke arah cahaya, umumnya berupa gambar pahlawan.

Dia menjelaskan modus pemalsuan uang selama ini dilakukan melalui bahan dan teknik cetak.

Artikel ini ditulis oleh: