Jakarta, Aktual.com — Kelenteng Yayasan Dewa Pengasih di kawasan 10 Ulu, Palembang, terus dibenahi untuk menyambut datangnya ribuan peziarah dari tiga negara pada puncak perayaan tahun baru Imlek pada 8 Februari 2016.

Aseng, salah seorang pengurus di kelenteng tersebut, Selasa (02/02), mengatakan, sejak sebulan terakhir disibukkan pekerjaan mempercantik rumah ibadah ini karena seperti tahun-tahun sebelumnya bakal dipadati pendatang dari Singapura, Malaysia, dan Hong Kong.

“Mereka ini akan datang secara bertahap hingga penutupan perayaan tahun baru Imlek, jika ditotalkan bisa mencapai 10 ribu orang,” ucap Aseng, kepada jurnalis media.

Humas Yayasan Dewa Pengasih Hendra menambahkan kelenteng ini selalu semarak setiap perayaan Imlek karena menjadi tujuan utama setelah Pulau Kemaro.

“Sudah ada 2.600 lampion yang di pasang di halaman kelenteng, selain itu sudah disiapkan sebuah kapal untuk membawa peziarah ke Pulau Kemaro (delta berjarak 7 km dari Jembatan Ampera, red),” kata dia.

Sementara itu, terpantau di kelenteng tersebut belasan pekerja sibuk mempercantik rumah ibadah yang berada di kawasan Pasar 10 Ulu, dan berhadapan muka dengan Sungai Musi itu.

Pekerjaan yang dilakukan, di antaranya merampungkan pengecatan menara setinggi 30 meter yang baru saja dirombak total dari berbahan kayu menjadi berbahan besi “stanlis steel”.

Di dalam kelenteng terlihat sejumlah orang yang mencuci patung dewa, menyikat lantai, dan merapikan susunan barang.

Kemudian, di sisi lain, terlihat pekerja mengecat bagian atap kelenteng.

Sementara itu, di halaman kelenteng terlihat ribuan lampion berwarna merah menyolok sudah dipasang dengan rapi sepanjang 100 meter menghadap ke arah sungai.

Aktivitas perayaan Imlek ini sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu di Palembang karena dipercayai warga Tionghoa sebagai tempat asal muasal leluhur mereka.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara