Jakarta, Aktual.com – Ribuan petani asal Jawa Barat yang tergabung dalam Serikat Petani Pasundan (SPP), rela tidur di dalam halaman Monumen Nasional (Monas) sejak Selasa (29/9) pagi pukul 05,00 WIB.

Salah satu petani dari Desa Bangun Karya Pangandaran, Jawa Barat, Radib menjelaskan sejak hari senin malam pukul 20.00 WIB sejumlah petani sudah berangkat menuju Jakarta untuk menghadiri acara perayaan hari tani nasional.

“Dari kemarin, dari pangandaran berangkat, senin sore jam 8 Malam, Sengaja mau ikut aksi kesini, sampai jam 5 tidur dulu di sini (Halaman Monas),” kata Radib kepada aktual.com Selasa (29/9)

Dijelaskan Radib kedatangnya dan rombongan para petani dari Pangandaran itu semata-mata hanya untuk menyampaikan keluhan para petani yang sudah 16 tahun dialaminya.

Dia membeberkan salah satu konflik yang terjadi di desanya, adalah sengketa lahan pertanian dikawasan desa Bangun Karya yang ternyata dikuasai perusahaan untuk lahan perhutanan.

“Sudah 16 tahun, itu bukan untuk pertanian, belum tau perusahaan apa, semakin sempit untuk hutan Jati,” bebernya

Menurutnya jika hal itu terus menerus terjadi maka akan semakin memiskinkan ekonomi petani bahkan ekonomi Indonesia.

“Petani kan berjuang, pahlawan,” ungkapnya

Dia berharap selepas aksi perayaan hari tani nasional ini pemerintah lebih serius mengani permasalahan konflik agraria dan lebih memihak kaum tani.

“Seperi soal pupuk, lahan, agraria di ukur, untuk kepentingan petani, 16 tahun dikuasai, kami harap di ukur untuk petani,” tutupnya

Dari pantauan hingga pukul 12.57 WIB aksi unjukrasa masih terus berlangsung.

Artikel ini ditulis oleh: