Natuna. (Foto: Dok. Kementerian Pariwisata)
Natuna. (Foto: Dok. Kementerian Pariwisata)

Denpasar, Aktual.com – Ketua Wilayah DPD Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Bali I Made Ramia Adnyana mengharapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno  mampu menggerakkan wisatawan domestik secara masif menuju tiga pintu gerbang utama pariwisata di Tanah Air.

“Tiga pintu gerbang utama pariwisata yakni Bali, Jakarta, dan Batam. Di samping juga ke-10 destinasi super prioritas dan prioritas, dengan paket-paket hemat yang menarik didukung oleh maskapai dan hotel secara kolektif,” kata Ramia Adnyana di Denpasar, Kamis (24/12).

Menurut dia, hanya dengan menggerakkan pasar domestik, pariwisata Indonesia akan mampu bangkit kembali sebelum wisatawan mancanegara dapat berwisata ke negeri ini.

“Bapak Menteri yang baru perlu bergerak cepat untuk bisa membangkitkan pariwisata yang telah lebih dari sembilan bulan terpuruk akibat pandemi COVID-19. Tentu dengan strategi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, seperti yang disampaikan Pak Sandiaga Uno sesaat setelah pengumuman dirinya sebagai Menparekraf,” ujar Ramia.

Bali, lanjut dia, sebagai penyumbang 40 persen kunjungan wisman secara nasional mesti diutamakan di era adaptasi kebiasaan baru sebagai akselerator kunjungan ke destinasi lainnya. “Kan dari Bali mereka bisa ke Lombok, Labuan Bajo, Banyuwangi, Makassar, dan sebagainya,” ujar Wakil Ketua Umum DPP IHGMA itu.

Ramia mengatakan setiap perubahan atau pergantian tentunya harus mampu membawa harapan dan hasil yang lebih baik. Di samping pergantian ini harusnya menjadi momentum yang tepat bagi kebangkitan kembali sektor industri yang telah mampu mengalahkan sektor lainnya hingga peringkat kedua nasional sebagai penyumbang devisa negara.

“Wajar ya, jadinya kami selaku masyarakat pariwisata Indonesia menunggu-nunggu gebrakan apa yang akan diluncurkan oleh Menteri yang baru ini untuk bisa mempercepat pemulihan sektor ekonomi bidang pariwisata di tengah pandemi ini,” ucapnya

Di balik semua itu, pihaknya juga mengkhawatirkan jika kebijakan menteri yang baru nanti kurang mampu menyerap aspirasi daerah, khususnya tujuan prioritas utama yang memang menjadi andalan dan sudah dikenal di dunia.

“Contohnya destinasi yang dikenal sebagai super prioritas yang 10 destinasi itu kan belum semua tergarap dengan baik, sementara Bali dan Yogyakarta yang memang sudah menjadi top priority tujuan wisata mancanegara jangan diabaikan karena inilah aset destinasi utama untuk merespons kerinduan dunia untuk travelling,” ujarnya.

Menurut Ramia, harus ada terobosan yang out of the box di bidang pemasaran mancanegara yang selama pandemi ini memang sangat nihil akibat pembatasan yang diterapkan seluruh negara.

Antara

Artikel ini ditulis oleh:

As'ad Syamsul Abidin