Jakarta, AKtual.com – Wakil Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2015-2019 Saut Situmorang, menyarankan Ketua KPK Firli Bahuri menonton film dokumenter advokasi, berjudul Damnation.
Film yang disutradarai Travis Rummel dan Ben Knight ini ditonton untuk memberikan semangat KPK dalam bekerja di tengah kondisi Indonesia saat ini.
“Saya malah minta Pak Firli nonton film namanya Damnation, supaya kita nggak kecewa lihat Indonesia seperti sekarang yang saya anggap seperti Amerika pada tahun 1931. Jadi kita bicara teori-teori juga tadi, bicara praktik dan tactical juga Intinya adalah ini harus terus, tetap semangat,” ucap Saut kepada wartawan usai mengikuti acara diskusi dengan tema ‘KPK Mendengar’ di Gedung KPK Jakarta, Senin (7/12).
Saut juga meminta agar Firli tidak takut dengan ancaman siapapun dalam hal pemberantasan korupsi di Tanah Air.
“Saya bahkan minta Pak Firli jangan takut diancam oleh siapapun, dia harus tetap form untuk bekerja,” pungkas Saut Situmorang.
Di lokasi yang sama, Pimpinan KPK periode 2003 hingga 2007, Taufiqurrahman Ruki menyebut, banyak membahas persoalan korupsi di Tanah Air saat ini.
“Cuma untuk tahun ini, orang luar diwakili oleh mantan pimpinan. Jadi paling tidak kami punya pengalaman tentang apa dan bagaimana KPK. Kita sampaikan kepada pimpinan sekarang ada hal yang perlu diperbaiki antara lain bla bla bla,” kata Taufiqurrahman Ruki.
“Di samping tentunya kita berikan apresiasi kepada apa yang dilakukan KPK pada bulan-bulan terakhir ini. Terus terang gairah menjadi muncul kembali setelah berbagai persoalan,” jelasnya.
Menurut Taufiqurrahman, persoalan yang dibahas dengan pimpinan saat ini meliputi bagaimana penanganan kasus supaya lebih proper, cepat, dan teliti.
Kemudian, dia menyebut diskusi tadi juga membahas bagaimana masalah pencegahan dan penindakan di KPK agar senantiasa selalu selaras dan seimbang.
“Masalah-masalah suara lebih fokus kepada masalah pencegahan, supaya selalu connect antara pencegahan dan penindakan. Jangan pencegahan di kiri, penindakan di kanan,” terangnya.
“Banyak sekali masalah yang kita bicarakan. Kita semua sama-sama tahu, karena yang melaksanakan tahu yang dia lakukan dan kami juga tahu apa yang pernah kami lakukan,” pungkasnya menambah.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i