Johan mengatakan hingga saat ini sembilan orang yang terdiri dari empat orang anak-anak berusia tiga sampai lima tahun dan lima orang dewasa berusia 40 sampai 60 tahun masih sedang dirawat petugas medis puskesmas setempat.
“Ada dua korban rawat yang masih butuh penanganan intensif.”
Dia berharap, para korban bisa segera sehat untuk bisa melakukan sejumlah aktivitasnya sehari-hari dengan hidup sehat dan normal seperti warga lainnya.
Dia kembali mengingatkan warganya untuk tetap mewaspadai hasil tangkapan di laut terutama kepiting laut, karena ada jenis yang tidak bisa dikonsumsi sebab mengandung racun.
Untuk jenis kepiting beracun ini jangankan manusia, hewan pun tidak bisa memakanya karena akan keracunan. “Semoga tidak ada lagi kejadian serupa menimpa keluarga di desa saya ini.” Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Antara
Wisnu