Otoritarianisme tidak sejalan dengan sifat egaliter dan demokratis santri, ketidakadilan ekonomi dapat dicegah dengan sikap bersahaja dan tawaduk yang ditopang oleh semangat berkorban santri dan konflik agama maupun terorisme bias diatasi dengan sifat moderat dan inklusif santri.
Demikian pula, hambatan dalam mengembangkan terobosan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat dijembati dengan model slogan Santri Njoso “Berotak London, Berhati Masjidilharam (Mekah)”.
Dengan pengakuan dan pengakuan peran santri, secara tidak langsung telah memperkuat bangsa ini dalam menghadapi masalah-masalah global. Itulah peran strategis santri yang kadang kurang disadari oleh publik dan para elite di Indonesia.
Kekuatan Tersendiri Karakteristik santri yang mencirikan sikap semangat berkorban, mandiri, bersahaja, egaliter, tawaduk, dan moderat akan menjadi kekuatan tersendiri bagi bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan globalisasi.
Oleh karena itu, peran santri perlu diwadahi dan ditingkatkan disebabkan kemampuannya dalam menopang karakter bangsa dan juga kemampuannya dalam menyesuaikan diri dan menghadapi tantangan-tantangan globalisasi.
Kemampuan mereka dalam mengendalikan dan menyesuaikan dengan perkembangan global akan berdampak positif dalam mencegah dampak-dampak negatif globalisasi.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby