Sementara itu, pemilik Pondok Pesantren Nurul Hijrah, Didi Hadidi, merasa bersyukur atas perhatian kepada pondok pesantrennya.
“Saya merasa ada perhatian, ini adalah langkah yang baik dalam memperhatikan kondisi santri. Jika memungkinkan, program ini dapat lanjut agar pondok seperti saya, yang terpencil, juga mendapatkan perhatian dari pemerintah,” katanya.
Didi mengungkapkan bahwa salah satu masalah pondok pesantrennya adalah masalah ekonomi keluarganya.
Oleh karena itu, kegiatan ini dapat memberikan stimulus kepada mereka bahwa ada harapan dan potensi untuk mencapai kesejahteraan melalui peluang usaha di sektor pertanian.
“Ini dapat menjadi harapan dan peluang bagi kami untuk membantu meningkatkan daya saing santri ketika mereka keluar dari pondok pesantren. Mereka akan memiliki keterampilan dan dapat mengimplementasikan keterampilan tersebut di sektor pertanian dan peternakan secara mandiri,” lanjut Didi.
Tentang Ganjar, Didi merasa dia adalah sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan.
Menurutnya, Ganjar adalah tokoh nasionalis dan religius yang sangat memperhatikan kondisi pondok pesantren.
“Pak Ganjar baik, kami membutuhkan sosok seperti beliau, seseorang yang memperhatikan kelangsungan pondok pesantren karena itu merupakan salah satu cara berjihad untuk mempertahankan bangsa dan agama,” pungkas Didi.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan