Malang, Aktual.com — Insiden pembakaran masjid di Tolikara, Papua pada saat Shalat Idul Fitri, Jum’at (17/7) lalu, membuat beberapa pihak untuk angkat bicara.
Santri Nahdlatul Ulama di Malang, menuntut pemerintah menangkap penghasut pengrusakan dan pembakaran Masjid. Mereka juga menyerukan pada umat muslim untuk membalas perbuatan buruk itu dengan berbagai perbuatan yang baik, dengan meneladani langkah Nabi dan Rasul Muhammad SAW.
“Kami asosiasi pesantren Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) mengutuk keras tindakan premanisme dan anarkis terhadap kaum muslimin yang melaksanakan Salat Ied di Tolikara,” kata Wakil Ketua RMI PBNU, Ahmad Fahrur Rozi, Minggu (18/7).
Fahrur Rozi menambahkan, pemerintah harus bertindak tegas atas kasus ini dengan menangkap dan mengadili penghasut kerusuhan tersebut.
“Pemerintah harus segera bertindak, agar kerusuhan serupa tak merembet ke wilayah lain di Papua ataupun di luar Papua,” beber dia
Sejumlah informasi yang beredar diantara ulama NU, juga disebutkan, adanya kemungkinan tindakan yang sama yang muncul di wilayah lain di Papua,
“Kami menerima informasi adanya larangan serupa di Kabupaten lain di Papua, jadi kami berharap pemerintah segera menangkap dan mengadili penghasut untuk mencegah merembetnya aksi,” Tandasnya.
Sebagai santri kalangan NU, ia mengimbau pada umat muslim di Papua dan juga ditempat lain untuk tidak terpancing emosi atas kejadian itu. Saat ini umat muslim sedang diuji untuk mengikuti teladan Nabi Muhammad SAW.
“Dalam Al Quran sudah diperintahkan, balaslah dengan yang lebih baik, jangan membalas kejahatan dengan kejahatan,” imbuhnya
Dicontohkan, saat Nabi Muhammad diusir dari Mekah, bisa kembali ke Mekah tanpa menyakiti siapapun. “Mari tunjukkan bahwa muslim adalah umat beradab, berakhlaq dan tidak membalas kejelekan dengan kejelekan,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh: