Jakarta, Aktual.co — Jakarta, Aktual.co —  Kontes “sapi sonok” atau lomba kecantikan sapi betina se-Madura sukses digelar meriah di Stadion Soenarto Widjojo, Pamekasan, Jawa Timur, pada Sabtu (18/10).

“Mulai pukul 08.00 WIB kontes sapi sonok tersebut akan dimulai, dan diikuti sekitar 39 pasangan sapi se-Madura,” kata Halifaturrahman, Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud) Pamekasan.

Kontes sapi sonok ini merupakan salah satu hazanah kekayaan budaya di Pulau Garam Madura, selain karapan sapi.

Berbeda dengan karapan sapi yang dinilai kecepatan larinya mencapai garis finis, dalam kontes sapi sonok yang dinilai adalah kecantikan sapi, dan kekompakan langkah kaki menuju garis finis.

Sapi yang dilombakan dalam karapan sapi merupakan sapi jantan, sedangkan dalam kontes sapi sonok adalah sapi betina.

Sapi-sapi ini juga dihias dan dirawat khusus oleh pemiliknya, sehingga nampak sangat bersih dan bulu sapi terlihat licin.

Menurut Suli Faris, salah seorang pemilik sapi sonok, harga sapi sonok jauh lebih mahal dari sapi biasanya, bahkan hampir setara dengan sapi karapan.

“Kenapa mahal, karena orang yang memelihara sapi sonok ini, karena kesenangan,” ujar Suli.

Suli, merupakan salah seorang penggemar sapi sonok di Pamekasan. Dalam berbagai kontes kecantikan sapi yang digelar di Pamekasan selama ini, Suli tidak ketinggalan ikut kontes.

Anggota DPRD  Pamekasan ini menjelaskan, selain karena kesenangan, juga karena dalam kontes sapi sonok tidak ada unsur kekerasan sebagaimana dalam pelaksanaan lomba karapan sapi.

Sapi sonok pertama kali dicetuskan oleh warga pesisir utara Pamekasan, yakni Haji Zainuddin, bahkan telah mendapatkan hak paten dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia beberapa tahun lalu.

“Dari berbagai jenis kebudayaan dan tradisi di Madura yang ada di Pamekasan ini, memang hanya sapi sonok itu yang telah memiliki hak paten. Kalau yang lain belum,” kata Kabid Kebudayaan dan Pariwisata Disporabud Pamekasan Halifaturrahman menjelaskan.

Kontes sapi sonok di tingkat Madura, selalu digelar bersamaan dengan pelaksanaan lomba karapan sapi. Biasanya sehari sebelum pelaksanaan karapan.

Sapi sonok belum mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat, sehingga piala yang diberikan kepada peserta hanya piala lokal, sedangkan karapan sapi, merupakan Piala Bergilir Presiden RI.

Artikel ini ditulis oleh: