Boyolali, Aktual.com – Tim SAR gabungan, telah melakukan pemadaman dengan bom air atau “water bombing” di lokasi kebakaran di lereng Gunung Merbabu tepatnya kawasan Dukuh Wonolelo, Desa Ngagrong, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Kamis (8/10) siang.
Pemadaman kebakaran Merbabu dengan bom air menggunakan pesawat terbang tipe Air Tractor AT-902F yang dioperasikan PT ASI Pudjiastuti Aviation merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu, dimulai sekitar pukul 13.30 WIB.
Menurut Komandan SAR Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo yang juga Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, bahwa pesawat terbang bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta dan tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, sekitar pukul 11.21 WIB.
Pesawat setibanya di bandara di Boyolali, langsung diisi air yang sudah disiapkan oleh BPBD untuk pemadaman di titik-titik api yang masih menyala. Pesawat ini, mampu membawa air sebanyak 3.000 liter, dan dilakukan pemadaman rencana mulai Kamis hingga Jumat (9/10).
“Pemadaman dengan bom air pada Kamis ini, rencananya dilakukan sebanyak lima kali,” katanya.
Pihaknya berharap saat pemadaman dengan bom air, kondisi cuaca di lokasi dapat mendukung, karena hari-hari sebelumnya di lereng Merbabu berkabut terutama di sisi timur gunung.
Menurut Komandan Kodim Boyolali Letkol (Kav) Topri Daeng Balaw, SAR sudah menyiapkan pemadaman kebakaran hutan Merbabu dengan pesawat terbang rencana selama dua hari.
Menurut dia, pesawat terbang yang digunakan pemadaman kebakaran hutan merupakan satu paket bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sedangkan BPBD Boyolali hanya menyediakan airnya.
“Kami hanya bertugas menentukan koordinat titik api, dan mengkoordinasikan dengan petugas di darat. BPBD Boyolali telah menyiapkan sebanyak 60 ribu liter air di bandara,” katanya.
Menurut dia, dua titik api di hutan konservasi Gunung Merbabu merupakan menjadi sasaran pengeboman air. Detailnya sudah dibahasa bersama sebelum kegiataan dimulai.
Kegiatan pemadaman kebakaran hutan Merbabu dengan bom air, kata dia, telah melibatkan Musyawarah Pimpinan Daerah Boyolali, BPBD, Badan Nasional Taman Gunung Merbabu (BTNGMb), dan tim pemadam dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
BPBD Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sebelumnya menyatakan Kebakaran di lereng Gunung Merbabu sejak Minggu (27/9) belum bisa dipadamkan hingga Rabu (7/10) petang.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari anggota TNI, Polri, SAR BPBD Boyolali, Petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM), Basarnas, BNPB, dan sukarelawan dari masyarakat peduli api masih berupaya melakukan pemadaman.
Menurut Komandan SAR Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo, areal kawasan Merbabu yang terbakar meluas hingga sekitar 270 hektare. Lokasi yang terbakar medannya berat sehingga upaya pemadaman menjadi semakin berat karena kekurangan logistik oleh petugas tim gabungan.
Bahkan, kata dia, dari laporan terakhir titik api sudah merembet ke kawasan hutang lindung dan lahan warga di wilayah Kecamatan Ampel, Boyolali. Pihaknya mendapat laporan terakhir titik api terdeteksi di kawasan hutan wilayah Wekas Kabupaten Magelang dan Tekelan di Kabupaten Semarang.
Artikel ini ditulis oleh: