Jakarta, Aktual.com — Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) membantah adanya penilaian publik bahwa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono‎ (SBY) terkena ‘post power syndrome’ atau masih merasa berkuasa.

Hal itu lantaran, presiden keenam yang dinilai terlalu reaktif memberikan saran kepada pemerintah Jokowi-JK tersebut.

“Ada yang nyiyir, Pak SBY terkena ‘post power ‎syndrome’,  bukan mau maju lagi,” tegas Ibas, di Puri Cikeas, Bogor, Kamis (24/9).

Dikatakan Ibas, SBY merupakan sosok yang bijaksana. Apalagi, Ketum Demokrat itu memiliki pengalaman 10 tahun menjabat sebagai presiden dan sudah teruji dengan penanganan permasalahan, terutama dibidang ekonimi.

“Ini bukan karena SBY, bapak saya terus memuji. Tapi pengalaman dan pengelolaan manajemen pemerintah (SBY) mengerti,” ujar dia.

Tak hanya itu, Ia pun juga menanggapi kritik berbagai pihak mengenai sikap Demokrat sebagai partai penyeimbang. Apalagi, SBY telah menyatakan Demokrat bersikap nonblok terhadap dua kutub kekuatan politik yang ada saat ini.

“Dibilang nonblok banci, kita bukan (banci). Kita tidak menggilai jabatan, tapi bisa membuat solusi, berbuat something. Daripada membantu (pemerintahan), tapi didalamnya mengganggu,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Novrizal Sikumbang
Arbie Marwan