Jakarta, Aktual.com — Pengamat Ekonomi Energi, Yusri Usman menegaskan bahwa Presiden Joko Widodo harus mencopot Menteri ESDM Sudirman Said dari susunan kabinet lantaran Sudirman dinilai memiliki banyak kepentingan yang dapat merugikan negara.
Menurutnya, penilaian tersebut dapat dilihat dari kinerjanya yang cenderung hanya fokus kepada permasalahan di PT Pertamina (Persero) khususnya Petral-PES.
“Soal blok Mahakam, soal Tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) bagaimana? Mana bunyi soal kasus di SKK Migas? kasus di Ditjen Migas dan kasus lainnya di kilang Pertamina? Kok fokusnya ke PES?,” kata Faisal saat berbincang dengan Aktual di Jakarta, Kamis (9/7).
Ia menambahkan, tim RTKM juga tidak pernah secara lengkap memeriksa PES ke Singapore, hanya berdasarkan data-data yang tidak lengkap dan hanya fokus untuk data 2012 sampai dengan 2014.
“Kenapa tidak tuntas periode 2004 sampai dengan 2014, kenapa tidak dibedah juga aktifitas dan fungsi ISC 2008 sampai dengan 2014 sebagai pengendali PES?,” tambahnya.
Kemudian, sambungnya, mengapa Sudirman Said juga tidak mengurusi bagaimana buruknya kinerja Pelaksana Tugas Dirjen Migas dan SKK Migas dalam menentukan formula harga minyak lapangan Banyu Urip Cepu dengan Exxon Mobil yang berpotensi merugikan negara. “Dalam minggu ini saya laporkan ke Penegak Hukum. Lengkap bukti-bukti saya,” ucapnya.
“Benang merah tidak jauh dia (Sudirman Said) punya hubungan dekat dengan Arie Soemarno sejak 2008, dari CS menjadi SVP ISC Pertamina. Apapun ceritanya Sudirman Said tidak bisa lari dari bayang Arie Soemarno,” tandasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Eka