Pekanbaru, Aktual.com – Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat mendeteksi 56 titik panas di Sumatera, dengan tingkat kebaran di atas 50 persen.

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi menyebut, jumlah tersebut turun empat titik dari hari sebelumnya total 60 titik.

“Pagi ini satelit kembali temukan 56 titik panas berada di daratan Pulau Sumatera dengan wilayah penyebaran terdapat pada empat provinsi,” ujarnya di Pekanbaru, Kamis (20/10).

Titik panas itu, lanjutnya, dari analisa pihaknya dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional berdasarkan pantauan satelit NASA baik Terra maupun Aqua. Dia merinci, empat provinsi di Sumatera yang disebutkan dengan wilayah menjadi kosentrasi berada di Bangka Belitung terpantau 24 titik.

Kemudian di Sumatera Selatan dengan jumlah 19 titik, di Lampung terdeteksi 12 titik dan di Jambi satelit temukan satu titik. “Untuk di Riau, masih sama seperti kemarin atau awal pekan ini yakni satelit nyatakan nihil atau tidak terpantau baik titik panas dan titik api.”

Meski terpantau nihil di Riau, tapi Satuan Tugas Penanggulangan Karhutla tetap melakukan patroli udara secara rutin memantau keberadaan titik api.

“Walau setiap hari kita terima jumlah titik api dari BMKG, tetapi patroli secara rutin tetap dilakukan,” kata Wakil Komandan Satgas Penanggulangan Karhutla Provinsi Riau, Edwar Sanger.

Hingga Jumat (14/10), Satgas Karhutla Riau mencatat, 3.810 hektare telah hangus terbakar dan menetapkan total 95 tersangka dari 74 perkara, dua kasus diantaranya diduga dilakukan oleh korporasi.

Pemerintah Provinsu Riau telah tetapkan status siaga darurat karhutla selama enam bulan atau terhitung mulai 1 Juni hingga 30 November 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu