Pekanbaru, Aktual.com – Pantauan satelit Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mendeteksi 66 titik panas di Provinsi Riau yang tersebar di tujuh Kabupaten/kota. Jumlah itu mayoritas dari total titik panas yang terpantau di Sumatera sebanyak 92 titik.

“Sore ini, satelit memantau 92 titik panas berada di Sumatera, sedangkan 66 titik di antaranya terkonsentrasi di Riau,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi, Minggu (14/8).

 

Dirinya mengatakan hal tersebut, setelah pihaknya melihat jumlah total jumlah titik panas dan titik api di Riau beserta wilayah sebaran berdasarkan data yang rilis LAPAN dari pantauan satelit pukul 16.00 Wib dengan sensor modis terpasang baik di satelit Terra maupun Aqua.

Ke-66 titik panas itu meningkat 17 titik dari total 49 titik panas terpantau Sabtu (13/8), dengan memiliki level confident atau tingkat kepercayaan atas terjadinya potensi kebakaran lahan dan hutan (karhutla) lebih dari 50 persen.

Ketujuh kabupaten/kota terpantau titik panas berada tersebut berada di wilayah pesisir Riau, terutama memiliki lahan gambut kering seperti di Rokan Hilir 36 titik dan Dumai 12 titik.

Lalu Bengkalis delapan titik, Rokan Hulu terpantau lima titik, Siak dan Kepulauan Meranti sama-sama memberi dua titik, terakhir Kampar tercatat menyumbang satu titik.

Slamet mengatakan, terpantau satelit 44 titik api karena memiliki tingkat kepercayaan di atas 70 persen dan menandakan potensi karhutla sangat besar kemungkinan terjadi pada enam daerah dari total 66 titik panas di Riau.

Dia merinci, seperti di Rokan Hilir 25 titik api terdeteksi berada di Tanah Putih 14 titik, Kubu enam titik, Pujud tiga titik, Bangko Pusako dan Bangko masing-masing satu titik.

Lalu di Dumai terpantau sembilan titik api seperti Sungai Sembilan lima titik, Bukit Kapur tiga titik dan Medang Kampai satu titik, kemudian di Rokan Hulu tiga titik berada di Bonai Darussalam.

“Di Bengkalis terdapat lima titik api seperti Madau tiga titik, Rupat dan Bengkalis masing-masing satu titik. Sedangkan di Kampar dan Meranti sama berbagi satu titik berada di Kampar Kiri Hulu dan Rangsang,” ujar dia.

Selain di Riau dengan 66 titik panas, titik panas lainnya tersebar di tiga provinsi lain. Seperti Sumatera Selatan terpantau 20 titik, Sumatera Utara terdeteksi lima titik dan Lampung satu titik.

Satgas Udara Karhutla Provinsi Riau pekan ini melaporkan, dua unit helikopter jenis MI-8 dan MI-171 selama ini digunakan dalam operasi pengeboman air dalam upaya penanggulangan kebakaran di daerah tersebut, kini tidak beroperasi.

“Dua heli itu, sedang dalam perawatan untuk 100 jam terbang dan perbaikan rutin,” kata Kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Kolonel Pnb Yani Amirullah.

Ia menjelaskan, perawatan rutin setiap 100 jam terbang dilakukan untuk helikopter jenis MI-8, sedangkan jenis MI-171 dilakukan perbaikan dengan mendatangkan teknisi dari Palembang, Provinsi Sumatera Selatan.

Selain itu, ucapnya, satu unit pesawat “Air Tractor” (AT) belum dimanfaatkan untuk melakukan pengeboman air karena dalam rangka perpanjangan izin terbang.

Otomatis satgas udara saat ini, cuma menyiagakan dua unit helikopter jenis MI-8 dan MI-171 serta dua unit AT dengan seluruhnya dimanfaatkan untuk pengeboman air.

Seluruh helikopter dan pesawat bermarkas di Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru. “Kita maksimalkan dengan pesawat yang ada untuk patroli dan pengeboman air dengan pesawat ‘Air Tractor’,” kata dia. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh:

Antara