Petugas Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru berusaha memadamkan bara api ketika terjadi kebakaran di lahan gambut di Pekanbaru, Riau, Minggu (13/3). Untuk mencegah meluasnya kebakaran lahan dan hutan yang mengakibatkan kabut asap, Satgas Karlahut Propinsi Riau terus melakukan pemadaman baik darat maupun udara dan berpatroli di kawasan-kawasan yang kerap terjadi kebakaran lahan dan hutan. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/pd/16

Jakarta, Aktual.com – Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terpantau mencapai 288 titik di Sumatera dan Kalimantan masih terus dilakukan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan untuk titik kebakaran di Riau yang mencapai 14 titik upaya pemadaman dilakukan Satgas Terpadu Siaga Karhutla.

“BNPB juga menurunkan dua helikopter water bombing jenis MI-8 dan MI-171 dan dua pesawat Air Tractor water bombing. Setiap hari heli dan pesawat tersebut memadamkan api dari udara,” kata dia, dalam keterangan di Jakarta, Minggu (3/7).

Sedangkan upaya pemadaman dari darat dilakukan Satgas Darat Gabungan dari TNI, Polri, Manggala Agni, Damkar, BPBD, Masyarakat Peduli Api dan karyawan perusahaan.

Upaya pemadaman juga dilakukan di Desa Sungai Solok Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Kampar yang luas lahan terbakar mencapai sembilan hektar dan 1,5 hektar di Desa Kapau Kecamatan Kerumutan.

Petugas juga masih berjibaku padamkan api yang menjalar di Taman Nasional Tesso Nelo, Desa Sungai Solok Kecamatan Kuala Kampar di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Kata Sutopo, kesulitan air untuk pemadaman dihadapi petugas dalam upaya pemadaman di wilayah Kabupaten Lima Puluh Koto Provinsi Sumatera Barat. Alhasil, akibat jauhnya sumber air, hingga dua hari terakhir kebakaran masih terjadi.

Keberhasilan dicapai petugas yang lakukan pemadaman di lahan seluas 25 hektar di Desa Karya Indah Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. begitu juga lahan di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru seluas 10 hektar. “Di Kelurahan Air Hitam Kecamatan Payung Sekaki Kota Pekanbaru seluas dua hektar dan beberapa lokasi lain,” ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, BNPB merilis terpantau ada 288 titik api akibat kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan. Dari pantauan satelit milik LAPAN terdeteksi ada 288 hotspot. Dengan tingkat kepercayaan sedang (30-79 persen) dan tinggi (lebih dari 80 persen) pada Minggu (3/7) pukul 06.00 WIB,” ujar Sutopo.

Sebagian besar hotspot terdapat di Sumatera berjumlah 245. Sedangkan di Kalimantan 43 titik. Yang mengejutkan, Sutopo menyebut sebagian besar titik api akibat kesengajaan. “Atau dibakar,” ujar dia. baca: Jelang Lebaran, Kebakaran Hutan Terpantau Meningkat di Sumatera dan Kalimantan

Artikel ini ditulis oleh: