Jambi, Aktual.com – Satuan Tugas Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla) Provinsi Jambi, menyatakan helikopter pemadam kebakaran sudah melepas 65 bom air untuk memadamkan api yang membakar lahan gambut di Kabupaten Tanjungjabung Barat.

Anggota Penerangan Satgas Karhutla Jambi yang juga Kapenrem 042/Garuda Putih, Mayor Inf Jasman Bangun, mengatakan saat ini api masih menghantui Jambi, bahkan sekarang terdapat beberapa titik api.

“Pantauan dari satelit Terra-Aqua, terdapat tiga titik panas. Itu berada di wilayah Tanjungjabung Barat, tepatnya di Kecamatan Senyerang,” kata Jasman di Jambi, Selasa (5/9).

Menurut Jasman, hingga kini tim Satgas tengah mengupayakan untuk pemadaman api di Senyerang Tanjungjabung Barat. Upaya yang dilakukan dengan melakukan bom air dan memadamkan dengan jalur darat.

“Melalu jalur udara dan darat terus kita upayakan. Pokoknya belum padam di Senyerang itu belum selesai pemadaman,” tegasnya.

Menurut dia, di Senyerang api sudah berkobar sejak beberapa hari lalu, dan hingga kini dirinya belum bisa memastikan berapa luas wilayah yang terbakar tersebut. Perkiraan awal lebih dari satu hektare.

“Untuk memadamkan itu dua pesawat bombing dan telah menjatuhkan 65 kali bom air. Namun karena besarnya api, ditambah lahan gambut, pemadaman hingga saat ini masih terus dilakukan,” katanya menjelaskan.

Tim Satgas di lapangan katanya belum bisa memastikan kapan api bisa padam, sebab kondisi di lapangan memang agak sulit ditambah lagi keterbatasan armada dan personil. “Ini lahan gambut, apinya memang harus benar-benar padam hingga ke bawah baru bisa ditinggalkan,” katanya.

Tim Satgas yang terdiri dari pihak Manggala Agni, BPBD, TNI dan tim lain saat ini kata Jasman selalu aktif dan siap siaga untuk turun ke lapangan dimana pun ada kejadian Karhutla.

Sementara hingga kini, luas lahan yang terbakar di wilayah Jambi terus bertambah. Update 4 September, lahan yang terbakar seluas 488 hektare.

Lahan yang terbakar itu terdapat di berbagai kabupaten. Seperti Tebo, Bungo, Sarolangun, Tanjungjabung Timur, Batanghari, Tanjungjabung Barat dan Muarojambi.

 

Ant.

Artikel ini ditulis oleh: