Helikopter Superpuma Sinar Mas Forestry melakukan pengeboman air (water boombing) di atas hutan yang terbakar di Desa Bokor, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Selasa (15/3). Dua Helikopter Sinar Mas Forestry berjenis Superpuma PK-DAN dan Eurocopter PK-DAM dikerahkan untuk membantu proses pemadaman kebakaran lahan dan hutan di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Rony Muharrman/kye/16

Pekanbaru, Aktual.com – Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau menyatakan operasi pengeboman air dengan menggunakan delapan unit helikopter guna mengatasi titik-titik api di wilayah itu menghabiskan total 19 juta liter air sepanjang 2019 ini.

“Penanggulangan karhutla terus dilakukan secara terpadu oleh tim darat dan udara. Untuk operasi udara kurang lebih 19 juta liter air dikerahkan ke lokasi titik kebakaran melalui operasi pengeboman air,” kata Wakil Komandan Satgas Karhutla Riau, Edwar Sanger, Senin (15/4).

Ia menjelaskan dua helikopter utama yang menjadi andalan Satgas Udara Karhutla dalam membantu mengatasi sebaran titik-titik api di Riau sepanjang awal tahun ini terdiri dari Kamov KA-32 dan Mi8-MTV.

Total sebanyak 12,6 juta liter air diangkut kedua helikopter bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tersebut di Riau.

Selain itu, sejumlah helikopter lainnya yang merupakan bantuan dari pemerintah seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), TNI, hingga swasta berkolaborasi bersama-sama mengatasi karhutla yang sepanjang awak 2019 ini melanda seluruh 12 kabupaten dan kota di Riau.

Secara keseluruhan, Edwar mengatakan total terdapat 11 helikopter yang memperkuat Satgas Karhutla Riau. Namun, tidak semuanya ditujukan melakukan operasi pengeboman air. Dari 11 unit helikopter, tiga diantaranya digunakan untuk patroli rutin sementara delapan yang berukuran lebih besar dimanfaatkan pengeboman air.

Artikel ini ditulis oleh: