Jakarta, Aktual.com – Penertiban yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja terhadap pedagang kali lima belum persuasif. Masih ada kekerasan sana-sini ketika melangsungkan penindakan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat blusukan ke wilayah kota administrasi Jakarta Barat. Awalnya, Djarot hendak mendatangi kawasan Asemka untuk melihat parkir liar di kawasan tersebut.

Tiba-tiba, mobilnya dibelokan ke arah lahan kosong di lahan milik PT. Kereta Api Indonesia, Stasiun Beos yang menjadi tempat berdagang sekitar 100 PKL.

Namun seketika Djarot melihat penindakan tidak manusiawi oleh Satpol PP saat melakukan penertiban.

Sekitar 50 personel Satpol PP langsung mengangkut gerobak dagangan PKL ke atas truk bak terbuka milik Satpol PP. Para pedagang teriak, menangis histeris, melihat gerobak diangkut.

Djarot yang saat itu, didampingi Kepala Satpol PP DKI Jupan Royter Tampubolon dan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi.

“Tolong pak jangan angkut gerobak saya. Saya punya anak 12. Saya mau nyari nafkah pakai apa,” teriak pedagang yang gerobaknya diangkut kepada personel Satpol PP.

Dengan paksa, gerobak diangkut. Para pedagang tidak terima. Bahkan, sempat ada lemparan berupa botol plastik, bangku, hingga besi.

“Jangan lempar, ini ada Pak Wagub,” kata personel Satpol PP kepada para pedagang, Selasa (25/10).

Djarot yang melihat peristiwa itu, menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Satpol PP. Dia langsung berbincang dengan Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi dan Kepala Satpol PP DKI Jakarta Jupan Royter.

“Ini pedagang sudah beberapa kali ditertibkan, tapi masih kembali lagi ke jalan. Padahal sudah ada tempat relokasi di Jalan Cengkeh,” kata Wali Kota Jakarta Barat Anas Effendi yang mendampingi Djarot.

Sementara Jupan yang turut mendampingi Djarot hanya diam saja melihat tindakan Satpol PP yang tidak persuasif.

Melihat keadaan makin memanas, Djarot mencoba masuk ke dalam kerumunan PKL yang sudah memanas. Djarot berupaya menenangkan emosi dan amarah para PKL yang notabene ibu-ibu.

“Sudah jangan, jangan diteruskan. Sudah berhenti,” kata Djarot.

Kericuhan berlangsung cukup lama, sekitar 30 menit. Kemudian, Djarot meninggalkan lokasi dengan mengajak Jupan masuk ke mobil yang dinaikinya.

 

*Fadlan Syiam Butho

Artikel ini ditulis oleh: