Dua orang prajurit Paskhas TNI AU menyelamatan sandera usai melumpuhkan para teroris dalam simulasi penyanderaan kepala daerah di Lanud Soewondo Medan, Sumatera Utara, Sabtu (9/4). Aksi tersebut dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 TNI AU yang bertemakan "Dilandasi Moralitas, Integritas, Profesionalitas dan Militansi, TNI AU Siap Mengamankan Wilayah Dirgantara Dalam Rangka Penegakan Kedaulatan dan Keutuhan NKRI". ANTARA FOTO/Septianda Perdana/foc/16.

Jakarta, Aktual.com-Satu lagi WNI Anak Buah Kapal (ABK) Tugboat Charles atas nama Ismail yang disandera kelompok bersenjata di selatan Filipina berhasil bebas pada Kamis (18/8).

“Ismail ditemukan terhanyut di perairan Luwu, Kamis pagi waktu setempat,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta.

Menurut Iqbal, ABK asal Kalimantan Selatan tersebut ditemukan di wilayah perairan yang sama dengan Muhammad Sofyan, sandera WNI lainnya yang lebih dulu berhasil bebas pada 17 Agustus lalu.

“Saat ini, Ismail juga telah tiba di Zamboanga City untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk cek kesehatan,” kata dia.

Iqbal menambahkan bahwa tim Kedutaan Besar RI di Manila dan Konsulat Jenderal RI di Davao telah berada di Zamboanga City untuk mendampingi mereka.

“Semua penanganan pembebasan sandera WNI di bawah koordinasi crisis center yang dipimpin Menkopolhukam (Wiranto),” tuturnya.

Ismail dan Muhammad Sofyan adalah dua WNI dari tujuh ABK Tugboat Charles yang dibajak kelompok bersenjata di perairan Sulu, selatan Filipina pada 20 Juni 2016.

Berikut nama-nama ABK Charles yang masih disandera, Ferry Arifin, Muh Mahbrur Dahri, Edi Suryono, Muhammad Nasir, dan Robin piter.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara