Lebih dari dua pertiga anak-anak ini bekerja pada peternakan milik keluarga atau dalam bisnis keluarga dengan 71 persen keseluruhan bekerja di bidang pertanian.

Sembilan dari setiap 10 di antaranya tinggal di Afrika serta wilayah Asia dan Pasifik, kata ILO, dengan kawasan sub-Sahara Afrika mengalami kenaikan jumlah pekerja anak dari 2012 sampai 2016.

Laporan tersebut mencatat adanya hubungan yang kuat antara banyaknya jumlah pekerja anak dan kemelut serta bencana yang menyebabkan pengangguran dan pengungsian warga, membuat anak-anak menjadi rentan dimanfaatkan.

Di antara anak-anak yang menjalani kerja paksa berusia antara lima dan 14 tahun, sepertiganya, atau 36 juta di antaranya, tidak bersekolah.

ILO mengatakan bahwa temuan itu didapat dari survai rumah tangga seluruh wilayah di dunia dan menggunakan data dari PBB serta pemerintah negara di dunia.

ant

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby