Jasad mereka dibawa ke kamar mayat, sementara petugas penyelamat melanjutkan mencari seorang wanita, yang hilang di reruntuhan rumah itu. Gambar dari tempat kejadian tersebut menunjukkan rumah itu sepenuhnya hancur akibat serangan tersebut.
Banyak warga menghindar dari tempat kejadian itu, karena takut. Mereka pun lebih memilih menghindar. Saada, kubu Houthi, yang berasal dari cabang Zaidi Islam Syiah berulang kali dihantam serangan udara sejak persekutuan negara Arab masuk dalam perang saudara tersebut pada Maret 2015.
Mereka melihat perang itu sebagai upaya Iran memperluas pengaruhnya di Yaman. Sedikit-dikitnya, 25 orang Yaman tewas pada Juni sesudah pesawat sekutu pimpinan Saudi menyerang pasar di provinsi Saada.
Pada Maret, serangan udara sekutu menewaskan 22 orang dan melukai puluhan lagi di pasar di Yaman barat di dekat kota nelayan Laut Merah, Khoukha. Khoukha dan kota di dekatnya, Hodeidah dikuasai Houthi yang merebut Sanaa pada 2014 dan bergerak ke Aden di selatan pada 2015, yang memaksa Hadi dan pemerintahannya lari ke pengasingan.
Perang Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang, mengungsikan lebih dari tiga juta dan menghancurkan sebagian besar prasarana negara miskin tersebut. Sekutu pimpinan Saudi dibentuk pada 2015 untuk melawan Houthi dan pasukan mantan presiden Ali Abdullah Saleh, yang menembakkan peluru kendali ke negara tetangganya, Arab Saudi.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu