Jember, Aktual.com – Satu keluarga yang mengendarai mobil, tewas tertabrak kereta api (KA) Probowangi jurusan Surabaya-Banyuwangi di KM 129/2+3 antara Stasiun Mangli hingga Stasiun Jember, tepatnya di depan pertokoan Roxy, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (16/8).

Lima orang tewas yakni Abdul Aziz (44), Fitriya (37, istri Abdul Aziz), Laila (kakak Fitriya), Wildan (8), dan sopirnya Kasianto, sedangkan Wanda (16) dan Winda (9) mengalami luka berat. Semua korban adalah warga Kabupaten Jombang.

“Lima orang meninggal di lokasi kejadian dan dua korban lainnya dirujuk ke Rumah Sakit PTPN Kaliwates, karena mengalami luka berat,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi (Daop) IX Jember, Eko Sri Mulyanto, di Jember.

Menurut dia, kecelakaan tersebut terjadi di pintu perlintasan liar yang tidak dijaga oleh petugas di depan pertokoan Roxy (Roxy Square) dan mobil Toyota Innova B-1487-SK melaju tanpa melihat kanan kiri saat melintas di perlintasan tersebut.

“KA Probowangi dengan masinis Hendi dan asisten masinis Imam S tidak bisa menghentikan laju kereta secara mendadak, sehingga mobil yang ditumpangi tujuh orang tersebut tertabrak lokomotif dan terseret sekitar 500 meter dari lokasi tabrakan itu,” tuturnya.

Setelah korban meninggal dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember dan korban luka berat dilarikan ke RS PTPN Kaliwates, maka KA Probowangi melanjutkan perjalanan menuju Surabaya.

Secara terpisah, Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif mengatakan mobil Toyota Innova tersebut menerobos pintu perlintasan yang biasanya dijaga oleh warga setempat dan polisi sudah melakukan olah tempat kejadian (TKP).

“Semua korban merupakan warga Jombang, mereka habis melayat di Cadika (nama jalan di kawasan bumi perkemahan di Kelurahan Kaliwates, Jember). Mereka adalah satu keluarga dan kerabat mereka beralamatkan di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Jombang,” tuturnya.

Menurut dia, polisi masih meminta keterangan dari sejumlah saksi mata di lokasi kejadian, namun biasanya ada warga yang menjaga pintu perlintasan di depan perumahan dan pertokoan Roxy tersebut.

Pintu perlintasan tersebut dijaga oleh petugas yang dibayar secara swadaya dari pihak perumahan Mandiri Land dan Pertokoan Roxy karena PT KAI Daop IX Jember menyebutnya pintu perlintasan tersebut merupakan pintu perlintasan liar (perlintasan tanpa palang pintu).

Informasi di lapangan, sejumlah pedagang yang berada di sekitar pintu perlintasan liar tersebut sudah berteriak dan mengingatkan pengemudi kalau akan ada kereta api lewat, namun hal tersebut tidak diindahkan.

Artikel ini ditulis oleh: