Petugas mengevakuasi metromini yang tertabrak rangkaian KRL di perlintasan Stasiun Angke, Jakarta, Minggu (6/12). Bus Metromini B80 jurusan Kalideres Jembatan Lima menerobos masuk lintasan kereta api akibatnya bus terseret sekitar 200 meter, menyebabkan 13 orang tewas dan tujuh orang terluka. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/pd/15

Jakarta, Aktual.com – Polres Metro Jakarta Barat menyatakan seorang korban tewas kecelakaan kereta rel listrik komuter (KRL) dan metromini belum teridentifikasi karena tidak ada keluarga yang mengambil di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

“Satu korban belum dikenali karena masih di RSCM,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKBP Didik Sugiarto di Jakarta, Selasa (8/12).

AKBP Didik mengatakan warga yang merasa kehilangan anggota keluarga berjenis kelamin pria berusia sekitar 20 tahun hingga 30 tahun dapat mendatangi Polres Metro Jakarta Barat atau Polsek Tambora.

Disebutkan Didik, jasad korban tewas itu memiliki ciri tinggi badan 162 centimeter, kulit warna sawo matang dan berambut pendek.

Korban juga mengenakan kaos warna biru tua bertuliskan “EVERY DAMN DAY” merk “Nike” dan kemeja bahan jins lengan pendek terdapat tulisan “INFECK” pada dada kiri.

Celana yang digunakan korban berbahan jins warna biru tua merk “Incaster”, celana dalam merk “Puma” dan ikan pinggang bahan rajutan merk “Levis 501”.

Pria yang belum diketahui identitasnya itu merupakan korban tewas kecelakaan antara KRL dengan Metromini jurusan Kota-Kalideres di pintu perlintasan Angke Jakarta Barat Minggu (6/12) pagi.

Tercatat 18 orang tewas dan delapan orang terluka akibat kecelakaan maut itu.

Artikel ini ditulis oleh: