Jakarta, Aktual.com – Kapolres Jakarta Utara Kombes Susetio Cahjadi mengatakan malam pergantian tahun baru di Ancol, Jakarta Utara tak lepas dari ancaman teror.
Atensi Polda Metro, kata dia, oknum-oknum pengacau bukan tidak mungkin datang dari laut atau pantai-pantai yang ada di sekitar Ancol melalui jalur tikus.
Ia mengungkapkan, untuk mengantisipasi ancaman-ancaman teror pihaknya juga mensiagakan 1 pleton lebih pasukan di sepanjang bibir pantai. Dimana setiap 1 kilometer di bibir pantai didirikan pos-pos polisi. Dan fungsi intel juga dikedepankan untuk mendeteksi lebih dini ancaman teror.
“Ancaman teror bisa lewat laut, maka itu sepanjang 5 km bibir pantai kita konsen jaga ketat. Dimana setiap 1 kilometernya kita kasih pos Sabhara. Ada 1 pleton lebih diturunkan. Dan fungsi Kasat Intel juga ya bagaimana memproteksi,” kata Susetio di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (31/12).
Dia juga menuturkan, selain memproteksi dari ancaman teror, para personel yang berjaga di bibir pantai juga bertanggung jawab atas keselamatan para pengunjung saat merayakan pergantian malam tahun baru di Ancol. Begitu juga setelah selesai perayaan malam tahun baru. Menurutnya persoalan tak jarang muncul di saat para pengunjung merasa kelelahan. Ataupun adanya pengunjung yang mabuk alkohol.
“Biasanya setelah lewat pergantian tahun atau misal jam 2 dinihari sudah kondusif. Kadang ada pengunjung yang lolos saat memakai narkotika ataupun alkohol tapi pengunjung itu tinggal mabuknya,” ujar dia.
“Nah karena di bibir pantai itu bisa masuk ke air kan orangnya (nyemplung karena mabuk). Dan banyak juga yang pacaran biasanya. Itu masih tanggungjawab juga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh: