Banjarbaru, Aktual.com – Seorang pendulang intan (batu berlian) di Desa Pumpung, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tewas tertimbun longsoran tanah di lubang galian yang dijadikan pusat pendulangan, Kamis (11/2).
Ketua Rukun Tetangga (RT) 30 Desa Pumpung, Kelurahan Sungai Tiung, Kota Banjarbaru Arkani, petang membenarkan musibah yang dialami pendulang itu.
“Pendulang yang ditemukan tewas kami biasa memanggilnya Ansyah. Dia ditemukan tewas tertimbun di dalam lubang pendulangan sekitar pukul 13.00 Wita,” ujarnya di Kota Banjarbaru.
Diketahui, pendulang yang tewas bernama Badriansyah (35) sedangkan adiknya Alfiansyah berhasil lolos dari maut, setelah menyelamatkan diri saat terjadi longsor di lubang pendulangan.
Kepala Kepolisian Sektor Banjarbaru Timur AKP Avan Suligi membenarkan terjadinya longsor di dalam lubang pendulangan yang menyebabkan satu pendulang tewas tertimbun.
“Penyebab longsoran kemungkinan karena bagian atas tanah dan pasir tidak mampu menahan beban akibat hujan lebat yang turun Rabu (10/2) malam,” ujar kapolsek.
Dikatakan, saat kejadian, rekan-rekan korban sesama pendulang intan sempat berusaha menyelamatkan nyawa warga RT 27 Kelurangan Sungai Tiung itu tetapi gagal.
Disebutkan, tubuh korban memang berhasil ditemukan sekitar setengah jam setelah tertimbun, tetapi sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan langsung dibawa ke rumah duka.
“Hujan yang mengguyur kawasan pendulangan memang rawan longsor, sehingga kami mengimbau pendulang berhati-hati atau mengurangi aktivitas pendulangan,” katanya.
Lokasi pendulangan intan yang berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat Kota Banjarbaru memang seringkali menelan nyawa pendulang akibat tertimbun dalam lubang pendulangan.
Namun, meninggalnya pendulang karena tertimbun pasir dan tanah itu sudah menjadi hal biasa bagi warga sekitar sehingga korban langsung dimakamkan setelah kejadian.
Artikel ini ditulis oleh:
Antara