Seoul, Aktual.com – Saudari Kim Jong-un berusia 28 tahun, akan memulai penampilan perdananya di pentas dunia saat mengunjungi Korea Selatan untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin pada Jumat (9/2), kata Kementerian Penyatuan Seoul.
Pyongyang mengatakan kepada Seoul bahwa Kim Yo-jong akan menemani Kim Yong-nam, menteri luar negeri Korea Utara, bersama dengan Choe Hwi, ketua Komite Bimbingan Olahraga Nasional, dan Ri Son-gwon, yang memimpin pembicaraan antar-Korea pada bulan lalu, kata kementerian tersebut.
Kim Yo-jong akan menjadi anggota pertama keluarga Kim, yang lahir di gunung suci Paektu. Kejadian itu menjadi inti pemujaan dan propaganda Korut, yang melintasi perbatasan ke Korsel.
Kesertaannya dalam perutusan tersebut memiliki makna, karena dia bukan hanya saudara perempuan pemimpin negara tersebut, namun memiliki kedudukan penting sebagai pejabat tinggi Partai Pekerja, yang berkuasa, kata pernyataan Gedung Biru Korsel.
“Itu menunjukkan tekad Korut untuk meredakan ketegangan di semenanjung Korea,” kata juru bicara Gedung Biru Kim Eui-kyeom dalam jumpa pers, seperti diberitakan Reuters, Rabu (7/2).
Namun, perjalanan tersebut bisa menjadi sumber pertengkaran antara Seoul dan Washington, karena dia masuk dalam daftar hitam tahun lalu oleh Departemen Keuangan Amerika Serikat atas pelanggaran hak asasi manusia dan penyensoran, sementara Choe menghadapi larangan bepergian berdasarkan sanksi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Kim Yo-jong adalah wakil direktur Propaganda dan Departemen Agitasi partai, yang menangani pesan ideologis melalui media, seni dan budaya. Choe sebelumnya pernah bekerja pada lembaga yang sama.
Pada 2016, mantan kepala mata-mata Korsel mengatakan Kim Yo-jong terlihat “menyalahgunakan kekuasaan”, menghukum para eksekutif departemen propaganda untuk “kesalahan kecil.” “Salah satu hal positif dari kunjungannya adalah dia adalah seseorang yang bisa menyampaikan pesan langsung atas nama Kim Jong-un,” kata Shin Beom-chul, seorang maha guru di Akademi Diplomatik Nasional Korea di Seoul.
“Apa yang bermasalah adalah dia akan datang dengan Choe Hwi … Ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Korut kemungkinan akan menggunakan Olimpiade ini sebagai alat propaganda, dan bukan kemungkinan membuka perundingan yang bermakna dengan Korsel,” tambahnya.
Upacara pembukaan juga akan dihadiri oleh Wakil Presiden AS Mike Pence, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan pemimpin lain di dunia.
Pence mengatakan setelah melakukan pembicaraan dengan Abe di Tokyo pada Rabu bahwa Washington akan segera mengungkap sanksi ekonomi terberatnya yang pernah ada terhadap Korut, menyebut negara tersebut sebagai rezim “paling tirani dan menindas di planet ini.” Choi Kang, wakil presiden Lembaga Studi Kebijakan Asan di Seoul, mengatakan, AS akan merasa tidak senang melihat Korsel mencoba untuk mengacaukan semua sanksi kaku yang telah diupayakan dengan sangat keras untuk dilakukan dengan memberikan pengecualian demi Olimpiade.
“Secara pribadi, Pence akan merasa tidak nyaman berada di tempat yang sama dengan orang Korut,” katanya.
Ant.
Artikel ini ditulis oleh: