Jakarta, Aktual.com — Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin, mengatakan, masyarakat Indonesia sesungguhnya masyhur sebagai bangsa pecinta damai yang hidup dengan nilai-nilai luhur kemanusiaan. Krisis Suriah lebih dari cukup untuk membuat nurani kita guncang.

“Saatnya kita berbuat nyata. Mungkin tim yang kita kirim tidak bisa menghentikan krisis, tapi setidaknya kami mewakili bangsa ini, menolak absen dari kepedulian global,” terang Ahyudin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/5).

“Bagaimana mungkin bangsa Indonesia bungkam Suriah banjir darah, warga sipilnya dibombardir bertahun-tahun, tak peduli korbannya anak-anak, perempuan bahkan manula tak bersenjata. Suriah memanggil begitu nyaring! Selamatkan rakyat Suriah!,” lanjutnya.

Disampaikan, sejak serangan terakhir di hari Jum’at pekan lalu, serangan berdarah yang menerjang Aleppo sudah menuai kecaman jutaan publik dunia. Tagar #AleppoIsBurning dan #saveAleppo pun memenuhi ragam linimasa di media sosial.

Serangan menghancurkan rumah sakit sipil di Al Quds dan merenggut kurang lebih 30 korban jiwa dan sedikitnya 62 luka-luka.

Bahkan 24 jam sebelum serangan fatal ke rumah sakit sipil ini, pesawat milik militer Rusia melepas roket kendalinya dan menargetkan markas tim keamanan sipil di wilayah Atarib, Aleppo.

Lima personil keamanan meregang nyawa dalam serangan udara yang tak imbang ini.

Aleppo, kata dia, merupakan kota paling utara dan salah satu yang terbesar di Suriah kini makin hancur tak berbentuk. Gempuran rezim Assad selama lebih dari dua pekan tanpa henti meluluhlantakkan ratusan fasilitas sipil di kota tersebut.

Menurut data UNHCR di bulan April 2016, jumlah orang yang tewas akibat konflik berdarah di Suriah mencapai 10.381 orang, sedangkan jumlah pengungsi yang tersebar di beberapa negara mencapai 4.842.896 orang, dengan rincian di Turki 2.749.140 jiwa, Lebanon 1.055.984 jiwa, Yordania 642.868 jiwa, Irak 246.123 jiwa, Mesir 119.665 jiwa, Afrika Utara 29.116 jiwa, dan Eropa 972.012 jiwa.
Merespon hal tersebut, Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan segera menyalurkan bantuan senilai 1 miliar rupiah dalam bentuk pangan, obat-obatan, serta kebutuhan darurat lainnya secara bertahap. Bantuan tersebut akan disalurkan oleh Global ACTion Team #SOSSyria.

“Sejak 2012, Aksi Cepat Tanggap (ACT) setidaknya telah 6 (enam) kali mengirimkan tim kemanusiaan ke kamp pengungsian warga Suriah, baik yang di dalam Suriah maupun di perbatasan atau negara tetangga sekitar Suriah,” jelas Ahyudin.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid