Dalam pernyataannnya, Sudi Silalahi mengakui naskah asli Tim Pencari Fakta (TPF) kasus pembunuhan Munir hilang. Pihaknya hingga kini masih mencari naskah aslinya. Jumpa pers juga dihadiri mantan Ka BIN Syamsir Siregar, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Djoko Suyanto, mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Bambang Hendarso Danuri dan mantan ketua TPF Munir Brigjen Marzuki Hanafi. AKTUAL//Munzir

Jakarta, Aktual.com – Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap negara, dalam hal ini pemerintah Joko Widodo – Jusuf Kalla, dapat mengayomi rakyatnya dengan memberikan rasa keadilan yang sama.

Menurutnya, jika keadilan benar-benar ditegakkan maka sesama warga negara tidak akan muncul kecemburuan satu sama lainnya. Misalnya keadilan dalam hal permasalahan hukum.

“Kita ingin negara makin arif mengayomi kita semua,” kata SBY saat memberikan tausiyah usai ibadah Shalat Jumat di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/2).

Ketua Umum Partai Demokrat itu menyampaikan kesedihan dan keprihatinannya jika negara bertindak sebaliknya. Misalnya justru bertindak represif terhadap warga yang menyampaikan aspirasi menuntut ditegakkannya keadilan.

“Kita sedih kalau anak bangsa diadu domba. Kita sedih kalau terjadi represi penindasan pada masyarakat,” jelasnya.

Meski begitu, SBY percaya pemerintah tidak menerapkan hal yang dikhawatirkannya. Sebab pada dasarnya kebenaran dan keadilan yang sama ingin didapatkan setiap warga negara.

“Inilah harapan sebagai warga negara, dan juga dambaan umat yang menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan,” tegas SBY menambahkan.

(Fadlan Syam Butho)

Artikel ini ditulis oleh: